Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kudeta Gus Dur, Muhaimin: Setiap 5 Tahun Isu Itu Pasti Muncul

Kompas.com - 07/09/2023, 06:42 WIB
Singgih Wiryono,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil presiden (bacawapres) Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin enggan menanggapi lebih lanjut soal pernyataan sepupunya, Yenny Wahid yang mengingatkan kembali peristiwa kudeta Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari Ketua Umum Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 2008.

"Itu masa lalu yang setiap lima tahun pasti muncul. Saya sudah jawab bolak-balik, masa lima tahunan diulang lagi," kata Cak Imin saat ditemui di Kantor Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).

Jawaban yang sama juga dilontarkan Cak Imin saat awak media menanyakan soal wasiat Gus Dur yang meminta dia turun dari kursi Ketua Umum PKB menurut Yenny.

Baca juga: Antara Cak Imin, Gus Dur, dan Tudingan Pengkhianatan

Begitu juga saat ditanya sikap Keluarga Gus Dur yang akan menutup pintu dukungan kepada capres-cawapres KPP Anies Baswedan dan Cak Imin.

"Itu pertanyaannya sama, pertanyaan rutin tiap lima tahun, sudah sering. Lima tahunan," kata Muhaimin.

Diberitakan sebelumnya, Yenny Wahid menyebut kembali peristiwa kudeta Gus Dur yang dilakukan Cak Imin lewat Muktamar Luar Biasa (MLB) di Ancol 2008.

Hal itu disampaikan Yenny menanggapi pernyataan Cak Imin yang berkebalikan dengan peristiwa sejarah kudeta dan menyebut Yenny-lah yang mencoba mengkudeta.

"Jadi Muktamar Ancol itu ganti Gus Dur dari Ketua Dewan Syuro, dan itu proses yang diketahui oleh publik Indonesia. Dan itu jelas sekali dari awal menjadi problem besar bagi kami karena Gus Dur dilengserkan dari Ketua Umum Dewan Syuro," kata Yenny saat ditemui di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2023).


Yenny juga menyebut, klaim Cak Imin yang mengaku mendapat restu dari Gus Dur sebagai Ketua Umum PKB di belakang layar tak bisa dinalar.

Sebab, menurut dia, di depan layar saja sudah jelas kudeta tersebut berlangsung dan mendepak Gus Dur dari kepengurusan PKB.

"Muktamar Ancol kurang apa terang benderangnya. Di situ Gus Dur diganti, di situ Gus Dur dikudeta. Kok masih klaim menyatakan sebaliknya," ucap dia.

Baca juga: Yenny Wahid: Wasiat Gus Dur Sebelum Wafat Minta Cak Imin Diganti dari Ketum PKB

Selain itu, Yenny mengungkapkan pesan terakhir Gus Dur sebelum meninggal dunia terkait posisi PKB dan Cak Imin sebagai Ketua Umum.

"Jadi saya rasa bukti-bukti formal ya menunjukkan bahwa memang telah terjadi pengkudetaan terhadap Gus Dur. Cak Imin boleh saja mengeklaim, tapi sampai Beliau (Gus Dur) wafat, Bapak masih berwasiat Cak Imin harus diganti," kata Yenny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Nasional
Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Nasional
109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

Nasional
Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Nasional
Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Nasional
Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Nasional
Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Jaga Pakaian, Perilaku, dan Patuhi Aturan Lokal Saudi

Kemenag Imbau Jemaah Haji Jaga Pakaian, Perilaku, dan Patuhi Aturan Lokal Saudi

Nasional
Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Nasional
Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Nasional
Penerapan SPBE Setjen DPR Diakui, Sekjen Indra: DPR Sudah di Jalur Benar

Penerapan SPBE Setjen DPR Diakui, Sekjen Indra: DPR Sudah di Jalur Benar

Nasional
Soal Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Komisi III DPR Minta Kejagung dan Polri Duduk Bersama

Soal Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Komisi III DPR Minta Kejagung dan Polri Duduk Bersama

Nasional
Ketum PBNU Minta GP Ansor Belajar dari Jokowi

Ketum PBNU Minta GP Ansor Belajar dari Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com