Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[GELITIK NASIONAL] Pekan Penuh Gejolak: Koalisi Prabowo Ganti Nama, Kemarahan Demokrat, sampai Deklarasi Anies-Cak Imin

Kompas.com - 04/09/2023, 07:00 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

Hal itu, kata Anies, adalah bentuk sensor mandiri dari masyarakat yang tidak bebas mengutarakan pendapat maupun kritik.

Anies juga menyempatkan diri menyambangi sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI. Akan tetapi ketika didatangi ruangan itu kosong. Dia juga sempat mampir ke kantin kampus itu buat santap siang.

 

Manuver Nasdem, Demokrat Murka

Sejumlah kader Partai Demokrat di Kabupaten CIanjur, Jawa Barat menggunting gambar bakal capres Anies Baswedan di baliho partai yang diturunkan, Jumat (1/9/2023) sebagai bentuk kekecewaan atas penunjukkan Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres pendamping Anies di Pilpres 2024.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Sejumlah kader Partai Demokrat di Kabupaten CIanjur, Jawa Barat menggunting gambar bakal capres Anies Baswedan di baliho partai yang diturunkan, Jumat (1/9/2023) sebagai bentuk kekecewaan atas penunjukkan Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres pendamping Anies di Pilpres 2024.

Peristiwa politik yang paling disorot pekan lalu adalah soal gejolak di tubuh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Partai Demokrat menuduh Partai Nasdem membuat kesepakatan politik dengan PKB tanpa sepengetahuan mereka sebagai mitra koalisi.

Demokrat juga naik pitam karena Nasdem memasangkan bakal calon presiden Anies Baswedan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Baca juga: Singgung Anies, Demokrat: Sibuk dengan Teman Baru, Tinggalkan Kawan Lama yang Berjuang Bersama

Alhasil pada Kamis (31/8/2023), Demokrat menerbitkan keterangan pers yang isinya menumpahkan kekecewaan kepada Partai Nasdem dan Anies.

Bahkan Demokrat menilai Anies dan Partai Nasdem sebagai pengkhianat. Alasan Demokrat adalah Anies sebelumnya sudah berjanji memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal cawapres.

Demokrat cabut dukungan dari Anies, PKB keluar dari KKIR

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)YouTube Partai Demokrat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Sehari kemudian, atau Jumat (1/9/2023), Partai Demokrat menggelar Sidang Majelis Tinggi. Pada kesempatan itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan kekecewaan atas manuver Nasdem dan Anies.

Setelah itu, sidang itu juga memutuskan Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan. Mereka juga memutuskan mencabut dukungan terhadap Anies.

Di hari yang sama, Cak Imin batal bertemu dengan Prabowo. Akan tetapi, utusan PKB yang mendatangi Gerindra menyatakan mereka keluar dari KKIR.

Baca juga: Di Depan Kader PKS di Sumut, Anies: Sambut yang Memilih Bersama Kita...

Lantas pada Sabtu (2/9/2023), Nasdem dan PKB menggelar deklarasi pasangan bakal capres dan bakal cawapres Anies Baswedan-Cak Imin (AMIN).

Deklarasi digelar di Hotel Majapahit, yang dahulu dikenal sebagai Hotel Yamato, di Surabaya, Jawa Timur.

Akan tetapi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai salah satu pengusung Anies tidak hadir dalam deklarasi itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kinerja Pertamina 2023 Tunjukkan Pertumbuhan Operasional di Semua Lini Bisnis

Kinerja Pertamina 2023 Tunjukkan Pertumbuhan Operasional di Semua Lini Bisnis

Nasional
Pihak Hasto Resmi Laporkan Penyidik yang Sita Hp ke Dewas KPK

Pihak Hasto Resmi Laporkan Penyidik yang Sita Hp ke Dewas KPK

Nasional
'Dari 54 Anggota Komisi III, 21 Gagal Bertempur Pak, Tumbang!'

"Dari 54 Anggota Komisi III, 21 Gagal Bertempur Pak, Tumbang!"

Nasional
Pengacara: Buku Hasto yang Disita KPK Berisi Catatan Strategi Pemenangan Pilkada Serentak PDI-P

Pengacara: Buku Hasto yang Disita KPK Berisi Catatan Strategi Pemenangan Pilkada Serentak PDI-P

Nasional
BPIP Minta Tambahan Anggaran Rp 100 Miliar, Rp 45 Miliar untuk Influencer

BPIP Minta Tambahan Anggaran Rp 100 Miliar, Rp 45 Miliar untuk Influencer

Nasional
Kompolnas Minta Polwan yang Bakar Suaminya Diperiksa Kejiwaannya

Kompolnas Minta Polwan yang Bakar Suaminya Diperiksa Kejiwaannya

Nasional
Ketua KPK Bantah Pemeriksaan Hasto PDI-P Politis: Yang Kami Perintahkan Tangkap Harun Masiku

Ketua KPK Bantah Pemeriksaan Hasto PDI-P Politis: Yang Kami Perintahkan Tangkap Harun Masiku

Nasional
BP Tapera Bantah Iuran Peserta Bakal Dipakai untuk Pembangunan IKN

BP Tapera Bantah Iuran Peserta Bakal Dipakai untuk Pembangunan IKN

Nasional
Soal Tapera, YLKI: Tuntutan Masyarakat Dibatalkan

Soal Tapera, YLKI: Tuntutan Masyarakat Dibatalkan

Nasional
Anggota Komisi III DPR Apresiasi KPK Hanya Minta Tambah Anggaran Rp 117 M

Anggota Komisi III DPR Apresiasi KPK Hanya Minta Tambah Anggaran Rp 117 M

Nasional
KPU Klaim PSU di 20 Wilayah Tak Ganggu Persiapan Pilkada 2024

KPU Klaim PSU di 20 Wilayah Tak Ganggu Persiapan Pilkada 2024

Nasional
Kompolnas Minta Kejiwaan Polwan yang Bakar Suami Diperiksa, Diduga Alami Depresi Usai Melahirkan

Kompolnas Minta Kejiwaan Polwan yang Bakar Suami Diperiksa, Diduga Alami Depresi Usai Melahirkan

Nasional
YLKI: Prinsip Gotong Royong Tapera Tak Bisa Disamakan dengan BPJS Kesehatan

YLKI: Prinsip Gotong Royong Tapera Tak Bisa Disamakan dengan BPJS Kesehatan

Nasional
Sidang Vonis Achsanul Qosasi Digelar 20 Juni

Sidang Vonis Achsanul Qosasi Digelar 20 Juni

Nasional
Penyidik Sita Ponsel Hasto PDI-P, Ketua KPK: Upaya Cari Harun Masiku

Penyidik Sita Ponsel Hasto PDI-P, Ketua KPK: Upaya Cari Harun Masiku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com