Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap PKS di Koalisi Perubahan dan Ketidakhadirannya di Deklarasi Anies-Cak Imin...

Kompas.com - 03/09/2023, 07:10 WIB
Irfan Kamil,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memilih untuk tetap bertahan dalam koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) terhadap pencalonan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres), sambil menunggu arahan lainnya dari dewan syuro partai terkait Pemilu 2024.

Awalnya, KPP yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS ini sepakat mengusung eks Gubernur DKI Jakarta itu untuk maju dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024 dengan sepenuhnya menyerahkan siapa pasangannya kepada Anies Baswedan.

Baca juga: Ditinggal Anies, Jubir Sandiaga Sebut Koalisi PPP-Demokrat-PKS Terbuka

Namun demikian, Partai Demokrat menyatakan hengkang usai Partai Nasdem secara sepihak memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.

Anies sempat temui PKS

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Anies Baswedan disebut sempat menemui Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri untuk melaporkan bahwa Cak Imin akan menjadi bakal mendampingi Anies.

Ketua DPP PKS Al Muzzamil Yusuf mengungkapkan, selepas pertemuan tersebut, Salim Segaf pun mengumpulkan jajaran pengurus PKS untuk membahas dinamika tersebut.

"Memang Pak Anies Baswedan dan Pak Surya Paloh sempat menjumpai ketua majelis syuro kami, dari situlah ketua majelis syuro kami mengajak kami untuk rapat membicarakan perkembangan terakhir yang ada," kata Muzzammil di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (2/9/2023).

Baca juga: PKS Tak Mau Anies Dianggap Antitesis Jokowi

Muzzammil memaklumi bahwa partai-partai politik yang bergabung ke dalam sebuah koalisi untuk meraih kemenangan dengan menghitung kekuatan masing-masing partai.

Namun demikian, ia menekankan bahwa demokrasi punya sebuah tujuan yang mulia sehingga harus dilakukan dengan proses yang mulia pula.

"Jadi ketika ada hal-hal yang kurang pas ya terjadi seperti ini. Itu yang kami ingin kita semua belajar dalam berdemokrasi," ujar Muzzammil.

Muzzammil menyatakan, proses masuknya PKB ke KPP semestinya tidak akan menimbulkan guncangan jika dilakukan dengan cara yang lebih halus.

"Harusnya ini tidak ada friksi apa-apa kalau kita kelola tidak awal dengan masuk sebagai salah satu partai dalam koalisi, lalu kita bicarakan, tidak ada masalah sama sekali," kata dia.

Tetap dukung Anies

Muzzamil menyebutkan, PKS masih mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024. Dia menambahkan, sikap PKS mendukung Anies tidak berubah karena hal itu merupakan amanat dari Majelis Syuro PKS.

"Posisi PKS tetap lurus dengan lembaga tertinggi partai, itu majelis syuro partai, mendukung Anies Baswedan sebagai capres. Di mana Pak Anies diusung sebagai capres, PKS full mendukung hal itu," kata Muzzammil.

Muzzammil menegaskan, sikap politik PKS akan mengikuti majelis syuro sebagai lembaga yang punya wewenang untuk menetapkan calon presiden dan/atau wakil presiden yang diusung oleh PKS.

Ia melanjutkan, PKS pun masih menjadi anggota Koalisi KPP pengusung Anies, meski PKS tidak hadir dalam acara deklarasi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Surabaya pada Sabtu siang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangkan Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangkan Pilpres

Nasional
Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com