Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancam Tuntut Media, Megawati: Tolong Kurangi "Bully" Saya

Kompas.com - 21/08/2023, 22:07 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri meminta kepada semua pihak untuk mengurangi perundungan atau bullying terhadap dirinya.

Hal ini ia sampaikan di sela-sela pidatonya saat menghadiri acara sosialisasi buku teks utama pendidikan Pancasila di The Tribrata, Jakarta, Senin (21/8/2023).

"Ini kemanusiaan yang adil dan beradab, beradab itu perikemanusiaan, dengan segala hormat saya, dengan hormat, dengan hormat, tolong kurangi pem-bully-an saya," kata Megawati, Senin.

Ketua umum PDI Perjuangan itu pun mewanti-wanti kepada para jurnalis untuk tidak melakukan perundungan.

Baca juga: Heran dengan Hidup Mewah Rafael Alun, Megawati: Saya Anak Presiden Mobil Cuma Satu

Megawati mengaku tidak segan-segan menuntut media massa yang jurnalisnya melakukan perundungan terhadap dirinya pada masa Pemilu 2024 mendatang.

"Kamu ngikut-ngikuti bully saya kalau sekarang kamu enggak apa-apa, tapi kalau nanti mau pemilu, saya bilang awas ya, itu tempatmu kerja tak sue (gugat) dan itu saya punya hak sebagai warga negara Indonesia," kata dia.

Presiden kelima Republik Indonesia itu mengingatkan bahwa jurnalis harus menaati kode etik jurnalistik.

"Harusnya hak yang sama ketika diwawacarai, keren tho? Jadi ini beradab, kalian manusia beradab atau tidak, dengan segala hormat saya," ujar Megawati.

Baca juga: Kritik Soal Impor Pangan, Megawati: Saya Tahu Kenapa Impor, Jangan Dibohongi...

Diketahui, Megawati memang kerap menumpahkan kekesalannya karena belakangan diolok warganet. 

Ia pun mempersilakan pihak manapun untuk berdebat dengannya alih-alih melakukan perundungan di belakangnya.

Tantangan ini dilontarkan Megawati menanggapi pernyataannya di beberapa momen yang kerap menjadi bahan bullying di media sosial.

Hal tersebut diungkapkan Megawati dalam sambutannya ketika meresmikan Kebun Raya Mangrove Surabaya di kawasan Gunung Anyar, Jawa Timur, Rabu (26/7/2023).


"Jadi kamu jangan coba, ya. Kalau mau debat sama ibu, jangan bully, sudah setop. Jadi datang saja sendiri ke sini, sini, ngomong apa yang kamu mau ngomong," kata Megawati.

"Lho, iya. Saya lagi tantang mereka. Karena enak saja nge-bully orang vegitu. Terus, saya kan mikir, kok enak saja nge-bully," ujar dia.

Baca juga: Memahami Megawati Soekarnoputri...

Megawati juga mengatakan, ia tidak mau pernyataannya digoreng-goreng. Apalagi, jelang Pemilu 2024.

"Di sini saya harus ngomong seperti ini, why? Karena sebentar lagi kan mau pemilu, saya enggak mau digoreng-goreng lagi. Ini pernyataan saya tolong ditulis yang benar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Nasional
Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Nasional
7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

Nasional
Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Nasional
Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Nasional
Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com