Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Subkhi Ridho
Pendidik dan Peneliti Sosial-Keagamaan

Wakil Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Inggris Raya periode 2018-2019, pendidik dan peneliti sosial-keagamaan.

Kemerdekaan, Korupsi, dan Fungsi Agama Sebatas Simbol

Kompas.com - 17/08/2023, 16:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Buruk, tiada kata lain yang pantas disematkan. Bahkan skor ini turun empat poin dari tahun 2021 yang berada pada skor 38, merupakan penurunan paling drastis sejak 1995.

Korupsi terjadi dengan kasat mata dalam sistem politik, dalamnya konflik kepentingan antara politisi dan pelaku usaha, serta pembayaran ekstra/suap untuk izin ekspor-impor perdagangan apapun.

Bentuk-bentuk korupsi politik yang ditemukan di antaranya suap, gratifikasi, hingga konflik kepentingan antara politisi, pejabat publik, dan pelaku usaha makin lumrah terjadi.

Hal ini terkonfirmasi dengan tidak sedikit ditangkapnya kepala daerah bupati/wali kota/gubernur termasuk anggota legislatif, dan juga tak sedikit pula melibatkan menteri berikut pejabat di kementerian/lembaga negara.

Permasalahan ketiga, yakni terorisme. Hal ini lebih dekat pemahaman yang keliru terhadap doktrin agama.

Terbaru kasus ditangkapnya karyawan BUMN PT KAI semakin menguatkan hasil riset yang menunjukkan bahwa pemahaman ekstrem dan sekaligus mengarah pada terorisme makin dekat di kehidupan warga.

Sementara awal Agustus, ditangkap dua warga Boyolali yang siap melakukan amaliah, dengan cara bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung oleh Densus 88.

Dari sini diperlukan sosialiasi moderasi beragama kepada seluruh umat beragama di Indonesia tanpa terkecuali.

Selain itu juga moderasi beragama semestinya tidak menjadi monopoli salah satu kelompok masyarakat yang merasa paling moderat di antara kelompok-kelompok yang lain. Sehingga seakan menegasikan peran kelompok-kelompok masyarakat lainnya.

Saatnya berhenti dari sekadar simbol

Pancasila sebagai ideologi negara sudah menjadi perekat seluruh elemen bangsa yang sangat beragam tanpa terkecuali. Hal ini telah diamini oleh pelbagai kelompok masyarakat agama, suku, ras, golongan dari manapun.

Hambatannya, yakni implementasi dari nilai-nilai Pancasila yang bukannya semakin merasuk sebagai karakter bangsa.

Justru yang dirasakan di era revolusi industri 5.0 ini malah nilai-nilai Pancasila secara perlahan tergerus dengan mudahnya.

Misalnya yang belakangan marak adalah dengan mudahnya keluar ujaran kebencian dengan cara umpatan-umpatan di ruang publik. Termasuk di akun-akun media sosial.

Dan tragisnya keluar dari lisan seorang maupun kelompok masyarakat yang dianggap intelektual. Semakin lengkap pula dengan tidak ada tindakan hukum yang membuat efek jera, karena seringkali berakhir sekadar di atas surat bermeterai senilai Rp 10.000.

Hasil survei Ipsos pada 2023 ini di 26 menunjukkan sebanyak 66 persen responden warga global mengaku beragama maupun berkeyakinan. Sementara hanya 29 persen warga global yang mengaku agnostic dan ateis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangkan Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangkan Pilpres

Nasional
Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com