Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Puan dan Parlemen AIPA Bahas Sejumlah Isu, dari Penguatan Kawasan hingga Konflik Laut China Selatan

Kompas.com - 11/08/2023, 12:11 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Dia menyebutkan, prinsip dalam menyikapi konflik tersebut adalah menjadi panggilan bersama setiap negara di seluruh dunia ini untuk menciptakan perdamaian.

Dalam dialog itu, delegasi Ukraina yang dipimpin Oleksandr Merezhko mengungkapkan kekecewaan terhadap beberapa sistem terkait penyelesaian konflik dengan Rusia, terutama sistem di PBB yang seperti tidak berpihak kepada mereka.

Irine mengatakan, Indonesia sudah menjalin hubungan diplomatik dengan Ukraina sejak 1992. Parlemen Indonesia hingga kini pun masih memiliki hubungan friendship group dengan Ukraina.

Baca juga: Lewat Sidang Umum Ke-44 AIPA, Puan Harap Parlemen Responsif Atasi Perubahan Iklim hingga Rantai Pasok Global

“Beberapa kali ketuanya sudah berkomunikasi dengan Duta Besar (Dubes) dari Ukraina terkait konflik dengan Rusia,” papar Irine.

Selain Ukraina dan Rusia, negara observer lain yang hadir dalam Sidang Umum AIPA ke-44 adalah dari AS, Australia, Azerbaijan, Belarus, Kanada, China, Uni Eropa, Georgia, Jepang, Republic Korea, Moroko, Norwegia dan Timor-Leste yang sedang menunggu keanggotaan penuhnya di ASEAN.

Lalu tamu undangan di Sidang ini yakni dari Armenia, Turki, PBB, Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Freeland Foundation, International Conservation Caucus Foundation (ICCF), Parliamentary Centre of Asia (PCAsia) dan Food and Agriculture Organization (FAO).

Dialog ASEAN dengan AS

Pada AIPA ke-44, Anggota BKSAP Charles Honoris turut memimpin dialog pertemuan antara delegasi dari AS dengan negara-negara anggota AIPA. 

Baca juga: Fadli Zon Paparkan 6 Poin Strategis Usulan DPR untuk Resolusi AIPA Ke-44

Delegasi AS dipimpin Senator Tammy Duckworth yang merupakan veteran angkatan bersenjata negeri Paman Sam tersebut.

Charles mengatakan, pihaknya sepakat untuk mempererat kerja sama kawasan dengan AS sebagai salah satu negara yang memiliki perhatian besar terhadap kawasan Asia Tenggara.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI itu mengungkapkan, kerja sama itu mencakup berbagai bidang, seperti dari bidang politik, keamanan, ekonomi, dan lainnya.

“Banyak delegasi yang juga menyampaikan keinginan adanya keterlibatan yang lebih besar, dalam arti investasi, perdagangan dari AS kepada kawasan ini,” ucapnya.

Sidang Umum ke-44 pun menghasilkan 30 resolusi untuk berbagai bidang dari berbagai komisi yang akan diadopsi untuk kepentingan kawasan Asia Tenggara. 

Baca juga: Pimpin Sidang AIPA Ke-44, Puan Ajak Anggota Kedepankan Semangat ASEAN Solidarity

Resolusi tersebut berasal dari Komisi Parlemen Wanita, Komisi Parlemen Muda atau Young Parliamentarians of AIPA (YPA), Komisi Urusan Politik, Komisi Ekonomi, Komisi Urusan Sosial, Komisi Urusan Organisasi, dan Komisi Urusan Organisasi.

Salah satu resolusi ada yang didedikasikan untuk Puan. Anggota parlemen negara-negara ASEAN menyepakati dengan bulat resolusi untuk menghargai Puan Maharani sebagai Presiden AIPA ke-44.

Anggota AIPA pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepemimpinan Puan untuk organisasi dan partisipasi serta kontribusinya yang berkelanjutan dalam pengembangan dan pertumbuhan AIPA.

Semua pembahasan dan hasil dari Sidang Umum AIPA ke-44 tersebut disepakati dalam persetujuan Joint Communique. 

Setiap delegasi parlemen negara-negara ASEAN yang hadir memberikan persetujuan lewat penandatanganan kesepakatan Joint Communique itu.

Baca juga: Di Sidang AIPA Ke-44, DPR Bakal Dorong Pemerintah RI Ambil Langkah Out of The Box Jaga ASEAN

Sidang Umum AIPA ke-44 merupakan salah satu puncak keketuaan DPR RI di AIPA. Hal ini sejalan dengan keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023. 

Puan juga menyerahkan tongkat estafet Keketuan Indonesia di AIPA kepada Laos yang akan memegang Presidensi AIPA 2024. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

DJSN Sebut Penentuan Tarif KRIS Perlu Evaluasi Mendalam

DJSN Sebut Penentuan Tarif KRIS Perlu Evaluasi Mendalam

Nasional
Soal Presiden Dipilih MPR, Gerindra: Rakyat Capek atau 'Happy' dengan Gaya Sekarang?

Soal Presiden Dipilih MPR, Gerindra: Rakyat Capek atau "Happy" dengan Gaya Sekarang?

Nasional
Ditopang Produksi Domestik, Produksi Minyak Pertamina 2023 Meningkat 8 Persen

Ditopang Produksi Domestik, Produksi Minyak Pertamina 2023 Meningkat 8 Persen

Nasional
Persiapan dan Penyesuaian Doktrin TNI AU yang Adaptif Seiring Modernisasi Alutsista

Persiapan dan Penyesuaian Doktrin TNI AU yang Adaptif Seiring Modernisasi Alutsista

Nasional
Fahri Hamzah: Kalau Presiden Dipilih MPR, Pilpres Harus Berbasis 'Electoral College' Seperti di AS

Fahri Hamzah: Kalau Presiden Dipilih MPR, Pilpres Harus Berbasis "Electoral College" Seperti di AS

Nasional
PSI Serahkan Kasus Narkoba Ketua DPD Batam ke Polisi

PSI Serahkan Kasus Narkoba Ketua DPD Batam ke Polisi

Nasional
Relawan Dorong Anies Dipasangkan dengan Andika di Pilkada DKI Jakarta

Relawan Dorong Anies Dipasangkan dengan Andika di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Prabowo Apresiasi Turkiye soal Komitmen Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Apresiasi Turkiye soal Komitmen Kerja Sama Pertahanan

Nasional
PSI: Tak Ada Urgensi untuk Amendemen UUD 1945

PSI: Tak Ada Urgensi untuk Amendemen UUD 1945

Nasional
MK Minta Pemilu Ulang di TPS Perusahaan Perkebunan di Riau karena Jumlah Buruh Janggal

MK Minta Pemilu Ulang di TPS Perusahaan Perkebunan di Riau karena Jumlah Buruh Janggal

Nasional
Publik Marah soal Tapera, Basuki: Saya Menyesal, Enggak Nyangka

Publik Marah soal Tapera, Basuki: Saya Menyesal, Enggak Nyangka

Nasional
Soal Motif Penguntitan Jampidsus, Kejagung: Tanyakan ke Polri, Siapa di Belakangnya

Soal Motif Penguntitan Jampidsus, Kejagung: Tanyakan ke Polri, Siapa di Belakangnya

Nasional
KPU Mulai Simulasi E-Coklit untuk Pilkada 2024

KPU Mulai Simulasi E-Coklit untuk Pilkada 2024

Nasional
Gus Yahya Larang Anggota Pakai Identitas NU untuk Kampanye Pilkada

Gus Yahya Larang Anggota Pakai Identitas NU untuk Kampanye Pilkada

Nasional
Respons Bamsoet, Fahri Hamzah Sebut Pembenahan Sistem Politik Tak Bisa Tambal Sulam

Respons Bamsoet, Fahri Hamzah Sebut Pembenahan Sistem Politik Tak Bisa Tambal Sulam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com