Dalam konteks geopolitik dunia, Indonesia juga harus menjaga netralitas dan kemandirian dalam politik luar negeri, serta mengambil keputusan bijaksana dalam menghadapi rivalitas kepentingan global.
Pemimpin Indonesia harus mampu menciptakan hubungan seimbang dengan negara-negara besar dan tetangga, serta berperan aktif dalam isu-isu global seperti perubahan iklim, perdamaian, dan keamanan internasional.
Geostrategi adalah konsep yang berhubungan dengan pemanfaatan posisi geografis suatu negara untuk mencapai tujuan politik dan keamanan nasional.
Dalam konteks geopolitik, geostrategi memegang peranan krusial dalam membentuk kebijakan luar negeri, keamanan, dan pertahanan suatu negara.
Pengembangan kepentingan nasional melibatkan strategi untuk menjaga dan meningkatkan kepentingan dan keamanan negara dalam kancah internasional.
Konsep ini menekankan pentingnya pemanfaatan posisi geografis strategis untuk memengaruhi dinamika politik, ekonomi, dan keamanan.
Dalam konteks geostrategi, faktor-faktor seperti lokasi maritim, perbatasan, wilayah sumber daya, serta akses ke jalur perdagangan menjadi elemen penting dalam merumuskan kebijakan nasional.
Dengan demikian dalam konteks pengembangan kepentingan nasional, maka mencakup segala aspek yang menjadi prioritas. Hal ini mencakup aspek ekonomi, politik, sosial, keamanan, lingkungan, dan lain-lain.
Sehingga geostrategi adalah “cara” untuk membantu negara mengidentifikasi dan menetapkan prioritas kepentingan nasional –berdasarkan analisis posisi geografisnya.
Bersamaan pula geostrategi lebih memungkinkan negara untuk memanfaatkan potensi wilayahnya secara optimal.
Negara yang memiliki lokasi maritim strategis, misalnya, dapat mengembangkan kebijakan maritim efektif untuk meningkatkan keamanan perairan dan memanfaatkan potensi ekonomi dari laut.
Juga, geostrategi berperan penting dalam merencanakan keamanan dan pertahanan nasional. Negara harus memahami ancaman-ancaman potensial yang dapat timbul dari posisi geografisnya dan mengambil langkah-langkah tepat untuk menghadapinya.
Ini melibatkan strategi militer, peningkatan kapabilitas pertahanan, dan kerjasama dengan negara-negara lain dalam isu keamanan.
Pembangunan resiliensi pemimpin di Indonesia menjadi krusial dalam menghadapi tantangan kompleks dan dinamika politik, ekonomi, sosial, dan lingkungan yang terus berkembang.
Resiliensi pemimpin mencakup kemampuan untuk menghadapi perubahan tak terduga, mengatasi krisis, dan mampu memimpin dengan bijaksana dan efektif.