Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin: Perjuangan PKB Jelas, Nyambung ke Hasyim Asy'ari...

Kompas.com - 24/07/2023, 15:52 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengeklaim bahwa partainya memiliki sanad (semacam silsilah) perjuangan yang selaras dengan langgam perjuangan pahlawan nasional pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratussyeikh Hasyim Asy'ari.

Muhaimin menyampaikan hal ini dalam pidato politiknya pada acara syukuran hari lahir (harlah) ke-25 PKB, Minggu (23/7/2023), di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.

Muhaimin menegaskan, PKB bukan partainya NU secara struktural, namun mewarisi seluruh sejarah dan doktrin perjuangan NU.

"Dari situ, saudara-saudara, sahabat-sahabat, teman-teman semua, kader-kader tercinta, sanad perjuangan PKB jelas," ujar Muhaimin.

Baca juga: PDI-P Makin Frontal Dekati Cak Imin, Gerindra: Insya Allah PKB Tak Tergoda Tawaran Lain

"Insya Allah sanad perjuangan PKB nyambung ke Mbah Hadratussyeikh Hasyim Asy'ari," kata dia.

Tak cuma itu, Muhaimin mengeklaim bahwa sanad perjuangan PKB seirama dengan para kiai NU pendiri PKB pada tahun 1998, termasuk Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, yang menjadi inisiator pembentukan partai politik berlambang bumi itu.

Ia menyinggung bagaimana Hasyim Asy'ari telah merumuskan satu doktrin ajaran yaitu satu sistem kenegaraan yang tuntas, hubungan antara Islam dan negara, Islam dan pemerintahan, Islam yang menopang dan menjadi inspirasi bagi pembangunan bangsa.

Baca juga: Nuansa Merah Harlah PKB di Kandang Banteng dan Kode-kode Muhaimin-Puan

"Dengan kader-kader mengerti sanadnya, maka kita kader-kader PKB wajib melanjutkan, meneruskan, mengamankan, dan mewujudkan cita-cita perjuangan Mbah Hasyim," ucap Muhaimin.

"Mbah Hasyim sudah memandatkan, siapa pun yang memperjuangkan NU, maka otomatis saya angkat jadi muridku dan insya Allah husnul khatimah masuk ke surga bersamaku," tambahnya.

Hubungan panas-dingin

PKB lahir dari rahim NU ketika Soeharto runtuh dan Era Reformasi dimulai. Kala itu, terdapat keinginan besar warga nahdliyyin untuk kembali memiliki wadah menyalurkan aspirasi politik.

PBNU harus berhati-hati karena NU tidak boleh lagi terkait langsung dengan politik praktis, termasuk partai politik, sesuai hasil Muktamar ke-27 di Situbondo tahun 1984.

Pada akhirnya, PBNU yang saat itu dinakhodai Gus Dur mengarsiteki pendirian PKB. PBNU membentuk tim 5 dan tim asistensi berisi 9 orang, mayoritas kiai, untuk pendirian PKB, salah satunya Muhaimin.

Dalam perkembangannya, terjadi dualisme dalam internal PKB yang berujung didepaknya Gus Dur oleh Muhaimin Iskandar, keponakannya. PKB versi Cak Imin kemudian diakui negara sebagai PKB yang “sah”.

Baca juga: Gus Yahya Tak Hadiri Harlah PKB, Muhaimin Tegaskan Sudah Undang PBNU

Lahir dari rahim NU, wajar jika PKB memiliki basis konstituen yang sama: warga nahdliyyin dan pesantren. Seiring berjalannya waktu, terbangun citra bahwa NU lekat dengan PKB, dan sebaliknya.

Belakangan, sejak Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Ketum PBNU, hubungan ormas Islam terbesar di Indonesia itu panas-dingin dengan PKB.

PKB bersikeras bahwa mereka tak bisa dilepaskan dari NU, sedangkan Yahya dan jajaran berulang kali menegaskan bahwa NU tidak terkait kubu politik mana pun, termasuk PKB.

Pada Januari lalu, pertentangan antara keduanya sempat mencuat.

PBNU kecewa mars perayaan 1 abad hari lahir NU digunakan PKB untuk kepentingan politik sebagail suara latar dalam unggahan akun Instagram DPP PKB untuk acara Sarasehan Nasional Satu Abad NU yang digelar PKB.

Baca juga: Ucapkan Selamat Hari Lahir ke PKB, Jokowi: Semoga Suara dan Kursinya Nambah

Yahya juga tak hadir dalam acara syukuran harlah ke-25 PKB kemarin. PBNU menyebut tak ada undangan dari PKB, sedangkan Muhaimin mengeklaim telah memerintahkan panitia untuk mengundang Yahya.

Sikap Yahya ini kontras dengan keputusannya hadir ke Pondok Pesantren Al Hikam, Malang, Jawa Timur, Minggu (27/3/2022), dalam peringatan hari lahir PPP sekaligus haul ke-5 KH Hasyim Muzadi.

Yahya bahkan mengeklaim bahwa ini menjadi hajatan dengan kehadiran representasi PBNU terbanyak.

Kedua kubu memang juga punya hubungan. Tahun 1973, NU yang pernah menjadi partai politik, dilebur oleh rezim Soeharto ke dalam PPP sebagai fusi partai-partai Islam dan punya kedudukan berarti dalam tubuh partai tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Nasional
PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

Nasional
Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Nasional
Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Nasional
Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com