Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator: Pemilih Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 Mayoritas Pilih Ganjar

Kompas.com - 24/07/2023, 13:46 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia membeberkan mayoritas pemilih Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 akan memilih bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.

Pemilih Jokowi-Ma'ruf yang mendukung Ganjar melonjak di bulan Juni 2023, setelah sebelumnya sempat merosot.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, basis pemilih Jokowi-Ma'ruf yang mendukung Ganjar di Juni 2023 sebesar 49,3 persen.

Menurutnya, pada April 2023 lalu, suara pemilih Jokowi-Ma'ruf yang mendukung Ganjar sempat merosot ke angka 37 persen karena isu Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Gerindra Naik, Golkar Merosot Tinggal Satu Digit

"Pemilih Pak jokowi yang pilih Ganjar sempat turun di bulan April, ini efek piala dunia setahu saya. Tetapi saat itu pemilih Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf tidak lantas lari ke yang lain," ujar Burhanuddin dalam acara bertajuk 'Kepemimpinan Nasional dan Dinamika Elektoral Jelang 2024 di Mata Generasi Muda', seperti disiarkan akun YouTube Indikator Politik Indonesia, Minggu (23/7/2023).

Burhanuddin menjelaskan, basis pemilih Jokowi-Ma'ruf yang memilih Ganjar kembali pulih ketika Ganjar dideklarasikan PDI-P sebagai Capres 2024.

Lalu, Burhanuddin tidak menampik ada juga pemilih Jokowi-Ma'ruf yang mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Namun, jumlahnya hanya sekitar setengahnya, yakni 28,5 persen.

Baca juga: Indikator: Publik Nilai Jokowi Lebih Dukung Ganjar meski Sering Bareng Prabowo

Burhanuddin menilai angka itu tidak terlepas dari endorse Jokowi kepada Prabowo yang memang kerap terjadi.

"Itu Pak Prabowo konsisten berada di peringkat kedua," tuturnya.

Sementara itu, bakal capres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menjadi sosok yang paling sedikit dipilih pemilih Jokowi-Ma'ruf.

Anies hanya mendapat suara dari pemilih Jokowi-Ma'ruf sekitar 14 persen di Juni 2023 ini.

Baca juga: Survei Indikator Politik: Mayoritas Responden Tak Percaya Anies Dijegal Jadi Capres

Selain itu, survei Indikator mencatat ada 39,5 persen responden yang meyakini Ganjar mampu melanjutkan kinerja Jokowi jika berhasil menjadi Presiden di tahun 2024.

Lalu, 33,2 persen responden yakin Prabowo bisa melanjutkan kerja Jokowi.

Sedangkan 17,4 persen responden lainnya menyebut Anies mampu melanjutkan kinerja Jokowi.

Adapun survei Indikator ini dilakukan pada 20-24 Juni 2023. Survei dilakukan terhadap 1.220 responden dari seluruh provinsi dengan usia minimal 17 tahun atau sudah bisa mengikuti pemilu.

Responden dipilih dengan metode simple random sampling. Margin of error dari survei ini sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPU-Mendagri Diminta Bikin Aturan Distribusi Bansos Jelang Pilkada 2024

KPU-Mendagri Diminta Bikin Aturan Distribusi Bansos Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jalan Tol IKN Rampung Agustus, Jokowi: Ngebut dari Balikpapan ke Nusantara Bisa 30 Menit

Jalan Tol IKN Rampung Agustus, Jokowi: Ngebut dari Balikpapan ke Nusantara Bisa 30 Menit

Nasional
Jokowi Resmikan Pembangunan Bina Bangsa School Nusantara di IKN

Jokowi Resmikan Pembangunan Bina Bangsa School Nusantara di IKN

Nasional
Kasus Kekerasan Seksual Penyelenggara Pemilu, Komnas Perempuan Proses Nota Kesepahaman dengan Bawaslu

Kasus Kekerasan Seksual Penyelenggara Pemilu, Komnas Perempuan Proses Nota Kesepahaman dengan Bawaslu

Nasional
Besok, DKPP Sidang Lanjutan Dugaan Asusila Ketua KPU

Besok, DKPP Sidang Lanjutan Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
UU KIA, Ibu Sedang Jalani Cuti Melahirkan Tak Boleh Di-PHK dan Tetap Digaji

UU KIA, Ibu Sedang Jalani Cuti Melahirkan Tak Boleh Di-PHK dan Tetap Digaji

Nasional
Sahroni Sebut Surya Paloh Lelah oleh Pemberitaan Fakta Persidangan SYL

Sahroni Sebut Surya Paloh Lelah oleh Pemberitaan Fakta Persidangan SYL

Nasional
Jokowi: Persiapan 17 Agustusan di IKN Hampir Final, Enggak Ada Masalah

Jokowi: Persiapan 17 Agustusan di IKN Hampir Final, Enggak Ada Masalah

Nasional
Luhut: IKN Tidak Ada Masalah, yang Masalah Pimpinannya

Luhut: IKN Tidak Ada Masalah, yang Masalah Pimpinannya

Nasional
Gerindra Dorong Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta, Strategi Kuat di Jakarta dan Menang di Jabar

Gerindra Dorong Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta, Strategi Kuat di Jakarta dan Menang di Jabar

Nasional
Hakim Cecar Sahroni soal Sumbangan SYL Rp 860 Juta untuk Partai Nasdem dari Anggaran Kementan

Hakim Cecar Sahroni soal Sumbangan SYL Rp 860 Juta untuk Partai Nasdem dari Anggaran Kementan

Nasional
Amien Rais Kunjungi MPR, Bamsoet: Sebenarnya Pelanggaran, Harusnya Kita yang Berkunjung

Amien Rais Kunjungi MPR, Bamsoet: Sebenarnya Pelanggaran, Harusnya Kita yang Berkunjung

Nasional
Bendum Nasdem Ahmad Sahroni Mengaku Baru Tahu Anak SYL Anggota DPR

Bendum Nasdem Ahmad Sahroni Mengaku Baru Tahu Anak SYL Anggota DPR

Nasional
Kapan Cuti sampai 6 Bulan Bagi Ibu Melahirkan Berlaku?

Kapan Cuti sampai 6 Bulan Bagi Ibu Melahirkan Berlaku?

Nasional
Kuasa Hukum Pegi Akan Datangi Bareskrim, Ajukan Gelar Perkara Khusus

Kuasa Hukum Pegi Akan Datangi Bareskrim, Ajukan Gelar Perkara Khusus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com