Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diminta Pahami dan Dalami Realitas Konflik di Papua

Kompas.com - 10/07/2023, 10:56 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo diminta memahami dan mendalami realitas konflik yang terjadi di Papua.

Hal ini disampaikan Ketua Centra Initiative Al Araf terkait pernyataan Jokowi yang menyebut permasalahan di Papua sebagai masalah kecil yang tak perlu dibesar-besarkan.

"Dalam konteks itu, permyataan Presiden Jokowi sama sekali jauh dari realitas masalah yang terjadi di Papua. Presiden perlu berkaca lagi dan memahami serta mendalami konflik yg terjadi di Papua," kata Araf dalam siaran pers, Minggu (9/7/2023).

Baca juga: Jokowi: 99 Persen Enggak Ada Masalah, Papua Aman-aman Saja

Araf menilai, pernyataan Jokowi menyakitkan para korban kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Papua.

Sebab, saat ini fakta yang terjadi di Papua adalah konflik masih terus berlansung hingga memakan korban jiwa, baik dari warga sipil, aparat TNI, maupun Polri.

Berdasarkan catatannya, Araf mengatakan, sepanjang periode 2021-2022 setidaknya sudah ada 50 korban jiwa lebih.

"Belum lagi tahun-tahun sebelumnya, korban kekerasan dan Pelanggaran HAM banyak terjadi di Papua," ungkap Araf.

Baca juga: Reaksi Jokowi Saat Ditanya Siswi SD Mengapa Ibu Kota Indonesa Tidak di Papua

Selain itu, Araf menyebut konflik di Papua juga diwarnai dengan terdapatnya pengungsi dan impunitas yang terus berlangsung di mana pelaku pelanggaran HAM bebas dari penghukuman.

Catatan persoalan ini kian menumpuk dengan kasus pilot Susi Air, Philip Marks Methrtens yang masih disandera hingga penangkapan sewenang-wenang terhadap aktivis demokrasi di Papua.

Menurutnya, jika Jokowi menganggap warga sipil tewas dan pelakunnya tidak mendapatkan hukuman adalah hal yang kecil, maka hal itu bukan hanya melukai korban tetapi melukai masyarakat luas.

"Di dalam negara hukum, ada kondisi impunitas di dalam suatu wilayah akan tetapi presidennya bilang hal itu hal kecil maka hal ini jelas sangat memprihatinkan," tegas dia.

Sebelumnya diberitakan, Jokowi memberikan respons saat ditanya mengenai kondisi Papua secara keseluruhan dan konflik yang tak kunjung berakhir.

Jokowi meminta semua pihak melihat Papua dari sisi yang positif.

"Enggak, kita jangan selalu (melihat negatif), kita harus selalu melihat yang positifnya. Anak-anak muda yang di industri kreatif, anak-anak muda yang kreatif ini harus dilihat positifnya. Jangan dilihat (negatif)," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers usai meninjau Waibu Agro Eduwisata di Kabupaten Jayapura, Papua, sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (7/7/2023) malam.

"Karena memang secara umum, 99 persen itu enggak ada masalah. Jangan masalah kecil dibesar-besarkan. Semua di tempat, di manapun di Papua kan juga aman-aman saja," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Nasional
Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Nasional
Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Nasional
Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Nasional
Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Nasional
PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

Nasional
Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Nasional
Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Nasional
MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Nasional
Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Nasional
Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Nasional
Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Nasional
Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com