Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kurban 38 Ekor Sapi, Beratnya Sekitar 900 kg hingga 1,2 Ton

Kompas.com - 28/06/2023, 16:57 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memberikan kurban 38 ekor sapi dalam rangka Idul Adha 1444 Hijriah/2023.

Sapi-sapi tersebut diberikan secara merata kepada 38 pemerintah provinsi di Indonesia.

Menurut Kepala Sekretariat Persiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono, pembelian sapi-sapi kurban Presiden Joko Widodo menggunakan dana bantuan presiden (banpres).

"Dari banpres," ujar Heru saat dikonfirmasi Kompas.com pada Rabu (28/6/2023).

Baca juga: Anggap Kedekatan Jokowi-Prabowo Bukan Hal Biasa, Pengamat: Bicara Kemungkinan Endorsement

Heru melanjutkan, kriteria sapi kurban Presiden dipilih yang bebas dari penyakit kuku dan mulut (PMK) dan memiliki bobot di antara 900 kilogram hingga 1,2 ton.

Selain itu, sapi-sapi kurban Presiden juga sudah melalui pemeriksaan kesehatan.

Heru melanjutkan, sebanyak 38 ekor sapi kurban Presiden terdiri dari sejumlah jenis.

Antara lain simental, limousin angus, brahman dan sapi lokal dari Bali.

"Jenis sapinya adalah simental, limousin angus, brahman dan tentunya peranakan ongole dari sapi Bali," ungkap Heru.

Sementara itu, untuk Provinsi DKI Jakarta, sapi kurban Presiden Jokowi diserahkan ke Masjid Istiqlal.

Sapi jantan tersebut berjenis simental dengan berat 1,2 ton.

Baca juga: Sapi Kurban Jokowi di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo: 1,042 Ton, Mandi Tiga Kali Sehari

Heru menambahkan, untuk teknis distribusi sapi kurban Presiden, Sekretariat Presiden dibantu oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Agama. Lokasi distribusi sapi kurban berdasarkan usulan dari masing-masing pemerintah provinsi.

"Nah di mana saja Bapak Presiden memberikan per provinsi itu bahwa sesuai dengan utusan atau usulan dari pemerintah provinsi masing-masing. Jadi ada usulan dari para gubernur untuk (di lokasi mana) sapi itu didistribusikan," ungkapnya.

Sapi kurban wapres

Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin pada Idul Adha 1444 Hijriah melaksanakan kurban sapi di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Dilansir siaran pers Sekretariat Wakil Presiden, Rabu, sapi kurban yang dipilih oleh Wapres yakni sapi jenis Limousin dengan berat 1.154 kilogram atau 1,1 ton.

Saat ini sapi itu telah berada di Masjid Istiqlal dan diterima oleh Kepala Bidang Sosial dan Pemberdayaan Umat Masjid Istiqlal yang juga sebagai Badan Pengelola Masjid Istiqlal Laksma TNI (Purn) Asep Saepudin.

Baca juga: Jokowi Kurban Sapi untuk 38 Provinsi, Begini Distribusinya

Rencananya, secara resmi sapi kurban tersebut akan diserahkan langsung oleh Wapres usai menunaikan Salat Idul Adha di Masjid Istiqlal kepada panitia kurban pada Kamis (29/06/2023).

Selain di Masjid Istiqlal, Wapres juga menyerahkan 56 hewan kurban sapi di seputar Jabodetabek dengan berat rata-rata 800 kilogram dan 10 ekor kambing.

Hewan kurban yang diserahkan oleh Wapres ini, telah diperiksa dan dinyatakan sehat oleh Badan Karantina Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, sehingga memenuhi syarat dan layak untuk menjadi hewan kurban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com