Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Zimbabwe Beli Seragam Militer Produk Lokal Indonesia

Kompas.com - 23/06/2023, 19:48 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Zimbabwe Defence Forces (ZDF) membeli perlengkapan militer dari salah satu penyedia perlengkapan taktis di Indonesia, PT Molay Satrya Indonesia. Kerja sama antara kedua belah pihak pun disaksikan oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Adapun tentara Zimbabwe mencari kebutuhan produk militer dengan tingkat kenyamanan yang tinggi supaya bisa menyesuaikan dengan cuaca di negeri mereka.

Direktur Utama PT Molay Satrya Indonesia Arie Setya Yudha enggan membuka nilai kerja sama antara pihaknya dengan tentara Zimbabwe.

Namun, dia bersyukur belasan ribu produknya berhasil terjual ke delegasi pertahanan Zimbabwe.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim, Zimbabwe Pindahkan Ribuan Satwa Liar dari Habitatnya

"Kerja sama ini akan berlangsung selama satu tahun. Kami berharap dapat terus menghadirkan perlengkapan taktis yang sesuai dengan kebutuhan pasukan di lapangan," ujar Arie saat ditemui di kantor PT Molay, Jakarta Selatan, Jumat (23/6/2023).

Arie menjelaskan, pihaknya berkomitmen untuk menghadirkan produk yang premium dan berstandar militer internasional.

Dia bahkan membanggakan salah satu produknya, yakni Honu Tactical Boots, yang mampu mencuri perhatian pihak asing, dalam hal ini Zimbabwe.

"Melalui proses development yang terbilang cukup lama, Molay berhasil menciptakan sepatu taktikal boots paling ringan tetapi tetap memberi kualitas prima, seperti teknologi tactiphibous outsole system yang waterproof dan breathable yang memungkinkan drainase satu arah," tuturnya.

"Sehingga, mampu mengeluarkan udara panas dan air dalam sepatu melalui lubang kecil pada outsole, namun tidak membiarkan air masuk dari luar," sambung Arie.

Baca juga: Maruf Amin Bertemu Wapres Zimbabwe, Harap Peningkatan Kerja Sama

Pimpinan delegasi Zimbabwe, Major General Hlanganani Tapson (HT) Dube menjelaskan, mereka membutuhkan seragam militer yang ekstra nyaman supaya prajurit bisa bekerja secara optimal.

Dia menyebut udara di Zimbabwe sangat panas, sehingga memerlukan seragam militer yang nyaman.

"Apalagi, banyak sekali medan yang perlu ditempuh. Kami senang bisa mengenal Molay untuk menjadi pelengkap militer selama kami di Zimbabwe. Sepatu ini sendiri telah dites selama 6 bulan dan berhasil pass. Kami berharap para prajurit bisa terus nyaman dan aman selama bekerja," papar Dube.

Sementara itu, perwakilan dari Ditjen Pohan Kemenhan Agus Nugraha mengaku bangga karya anak Indonesia mampu mencuri perhatian pihak asing.

Agus mengatakan hal ini bisa memberikan dampak berupa citra positif Indonesia bagi banyak negara asing.

"Kami berharap kehadiran Molay dapat semakin luas dikenal masyarakat. Tak hanya terbatas di Indonesia, tetapi juga mampu menorehkan prestasi hebat di negara Asia Pasifik," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Nasional
Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Nasional
Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com