Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koster Goda Bupati Jembrana di Depan Megawati: Walau Beda Warna, Harus Menangkan Ganjar

Kompas.com - 16/06/2023, 23:46 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Gubernur Bali I Wayan Koster berseloroh kepada Bupati Jembrana I Nengah Tamba untuk turut memenangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.

Nengah diketahui merupakan kader Partai Demokrat. Sementara Koster adalah kader PDI-P.

Candaan Koster kepada Nengah terjadi dalam acara penandatanganan nota kesepahaman bidang kesenian antara Jawa Tengah dan Bali, yang turut dihadiri Ganjar dan juga Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Terima kasih dan selamat datang, kepada Gubernur Jawa Tengah Bapak Ganjar Pranowo yang menjadi calon presiden Republik Indonesia diusung oleh PDI Perjuangan," ucap Koster diiringi tepuk tangan hadirin dalam acara yang digelar di Sanur, Bali, Jumat (16/6/2023).

Baca juga: Ganjar dan Wayan Koster Tandatangani MoU Kerja Sama Budaya Jawa-Bali

Setelah itu, Koster mulai menyapa kepala daerah seluruh Provinsi Bali.

Namun, ia sedikit berbeda dalam menyapa Nengah. Dengan bumbu dukungan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres), Koster mengajak serta Nengah memenangkan Ganjar.

"(Menyebut bupati kader PDI-P di Bali) Bupati Gianyar, Bupati Karangasem. Bupati Jembrana, walaupun beda warna harus menangkan Pak Ganjar," ujar Koster yang diiringi gelak tawa peserta.

 

Setelah itu, Koster kembali menyebut Bupati Tabanan yang juga kader PDI-P.

Baca juga: Di Depan Megawati, Ganjar Pranowo: Kalau Jadi Pemimpin, Ya Siap Diinjak Kepalanya

Koster lalu mengingatkan agar kader-kader PDI-P yang merupakan kepala daerah, wajib memenangkan partai pada Pemilu 2024.

"Harus menang semuanya di atas 90 persen," harap Koster menyemangati kepala daerah Bali yang kader PDI-P. Hanya sampai situ pembicaraan Koster yang mengarah ke Pilpres 2024.

Selebihnya, politisi PDI-P ini menyampaikan pentingnya masyarakat Bali dan Jawa Tengah memelihara kebudayaan dan kesenian daerahnya.

Ia menyebutkan alasan pentingnya kerja sama kedua daerah yang dimulai sejak saat ini.

"Kerja sama ini memiliki tujuan utama, membangkitkan kembali hubungan kesejarahan antara tanah Jawa dan Bali. Yang secara historis terbangun sejak ribuan tahun lalu, berkaitan dengan kebudayaan," beber Koster.

Sekadar informasi, kembali ke politik, PDI-P dan Partai Demokrat diketahui memiliki dukungan bacapres berbeda.

Baca juga: Ganjar Puji Megawati: Tidak Mudah Tergoda dan Prinsipnya Kuat

Partai banteng moncong putih mengusung Ganjar Pranowo, sedangkan Demokrat tergabung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mengusung Anies Baswedan.

Namun, belakangan kedua partai disebut menjalin komunikasi politik. Disebutkan, akan ada pertemuan antara Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Akan tetapi, belum diketahui jadwal pasti pertemuan kedua tokoh politik itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Nasional
Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com