Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Migrant Care Minta Jokowi Ingatkan Singapura dan Malaysia Soal Perlindungan Pekerja Migran

Kompas.com - 07/06/2023, 22:34 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Singapura dan Malaysia untuk merealisasikan deklarasi ASEAN terkait perlindungan pekerja migran ketika melawat ke dua negara itu.

Diketahui, Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Malaysia dan Singapura selama dua hari, pada Rabu (7/6/2023) hingga Kamis (8/6/2023).

"Presiden Jokowi hendaknya mengingatkan komitmen kedua negara sebagai anggota ASEAN untuk mengimplementasikan 3 deklarasi ASEAN terkait perlindungan pekerja migran dan perang melawan perdagangan orang yang disepakati dalam KTT ASEAN ke 42 di Labuan Bajo bulan Mei lalu," kata Wahyu dalam siaran pers, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: 2 Jenazah Pekerja Migran Dipulangkan Setiap Hari, Gus Imin: Indonesia Darurat Perdagangan Orang

Wahyu mengungkapkan hal ini mengingat bahwa Singapura dan Malaysia adalah negara-negara di ASEAN yang banyak menjadi tujuan bekerja pekerja migran Indonesia.

"Oleh karena itu, Migrant CARE mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak melupakan agenda perlindungan pekerja migran Indonesia di kedua negara ini," ucap Wahyu.

Sebagai informasi, lawatan Jokowi dimaksudkan untuk menemui calon-calon investor untuk pendanaan pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Di Singapura, Jokowi akan berbicara dalam acara Ecoecosperity Week yang diadakan oleh Temasek Foundation. Acara tersebut bakal dihadiri oleh kalangan investor, akademisi, dan pemerintah.

Baca juga: Nestapa Pekerja Migran Indonesia dalam Jerat Sindikat Perdagangan Orang

Sementara di Malaysia, Jokowi akan bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Yang Dipertuan Agung Sultan Abdullah. Kunjungan ke Malaysia akan digunakan untuk menyelesaikan perundingan-perundingan penting yang sudah lama berjalan tapi tak kunjung selesai.

Jokowi sendiri telah sampai di Singapura siang tadi sekitar pukul 12.40 waktu setempat. Keduanya langsung disambut oleh Presiden PM Lee dan Ibu Ho Ching.

Setelah bersalaman, keempatnya kemudian masuk ke dalam Istana lalu menuju tempat jamuan makan di lantai II.

Sebelum jamuan santap siang dimulai, keempatnya tampak berfoto bersama di depan ruang makan. Keempatnya juga tampak berbincang dengan hangat dan akrab.

Baca juga: Kesedihan Linda, Calon Pekerja Migran Ilegal Tinggalkan Anak agar Bisa Beri Uang Jajan

Dalam jamuan santap siang tersebut, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana menikmati beragam sajian makanan. Sebagai hidangan pembuka, Presiden menikmati rujak, kerupuk udang, dan sup sayur bening.

Nasi ayam Hainan kemudian disuguhkan sebagai makanan utama, lengkap dengan sayur kailan dan acar. Adapun sebagai hidangan penutup, Presiden dan Ibu Iriana disuguhi buah-buahan, teh tarik pandan, pisang goreng, hingga es kelapa muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com