Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ermaya
Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI

Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI.

Geopolitik ASEAN Menjadi Kawasan Damai dan Sejahtera

Kompas.com - 07/06/2023, 05:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KTT ASEAN ke 42 di Labuan Bajo, Indonesia, telah usai. Namun ada yang tidak begitu saja usai, yakni implementasi kelanjutan kesepakatan yang telah dicapai oleh pemimpin perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara ini.

Butir kesepakatan tersebut, antara lain komitmen menjadikan kawasan ASEAN sebagai wahana kedamaian untuk dunia yang lebih baik lagi.

Selaku Keketuaan Indonesia dalam KTT ASEAN 2023, Indonesia terdepan memperkukuh komitmen untuk terus mewujudkan kawasan damai. Terlebih ASEAN, sebagaimana dengan tepat diilustrasikan oleh Presiden Joko Widodo, adalah satu keluarga.

Maka ikatannya sangat kuat, dan kesatuannya sangat penting untuk berlayar menuju satu tujuan yang sama, menjadikan ASEAN Epcentrum of Growth dan kawasan yang damai dan sejahtera.

Pertama, saya telisik dahulu ASEAN mewujudkan kawasan yang damai, dan kedua menelisik sebagai kawasan sejahtera.

Sesungguhnya dalam upaya mewujudkan kawasan regional maupun bilateral, bahkan global, untuk menjadi kawasan damai jauh sebelumnya telah dikonstruksi lewat pemikiran-pemikiran geopolitik Presiden Pertama RI Ir. Soekarno.

Geostrategi kawasan damai

Konsepsi dasar geopolitik dan geostrategi Indonesia tidaklah berwatak ekspansif. Hal ini dalam teori geopolitik Bung Karno disebut progressive geopolitical co-exsistentence, kepentingan nasional Indonesia dibangun dengan memperhatikan konstelasi geopolitik.

Kawasan regional ASEAN harus dijaga ketentramannya. Namun beberapa waktu lalu, China memberikan peringatan keras kepada Filipina.

Hal ini diakibatkan rencana negara itu untuk memberikan akses pangkalan militer kepada rival Beijing, Amerika Serikat (AS). Ini yang dinilai Beijing akan menyeret Manila dalam perselisihan geopolitik.

Meskipun dapat dideteksi ada kecenderungan rivalitas antara AS dan China –walau hal ini secara terbuka tak terlihat secara konfrontatif.

Namun Indonesia tidak boleh abai, karena secara strategis pula Indonesia berada di antara negara-negara aliansi AS dalam posisi geografis dan strategis ASEAN.

Potensi kawasan yang memanas, menutut respons Indonesia untuk memainkan perannya –sekurang-kurangnya sebagai “juru damai”.

Untuk predikat juru damai, bagi Indonesia hal ini bukanlah barang baru. Peran juru damai telah dimainkan Indonesia sewaktu Indonesia berhasil menjadi “juru damai” antara AS dan China.

Pada KTT G20 15-16 November 2022, di Bali, telah mempertemukan Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping –sebuah pertemuan yang begitu indah berlangsung secara damai dan penuh persahabatan.

Ini adalah keberhasilan Indonesia menjalankan diplomasi ”juru damai” tingkat tinggi, di mana pertemuan Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping sekaligus pertemuan kekuatan Blok Barat dan Blok Timur.

Selain itu tentu saja spirit dukungan Indonesia memainkan peran juru damai harus datang juga dari negara-negara ASEAN, guna mengimplementasikan kawasan ini menjadi kawasan damai.

Modal dukungan ini signifikan agar negara-negara di kawasan ASEAN tidak abai melihat kesuksesan diplomasi Indonesia dalam presidensi G20.

Maka sangatlah tepat KTT ASEAN di Labuan Bajo yang belum lama berakhir, mencuatkan komitmen yang kukuh untuk menciptakan kawasan ini menjadi kawasan damai.

Komitmen dari sana pula yang mengajarkan betapa dua kekuatan di kawasan Indo Pasifik, yakni AS dan China, begitu tinggi tensi rivalitasnya agar tidak menyerat ASEAN ke dalam konflik.

Maka dalam menelisik geostrategi dan geopolitik yang demikian, membuat tugas presidensi ASEAN 2023 mempunyai tantangan berat untuk beradaptasi.

Terlebih sejumlah negera Eropa juga melancarkan pengaruh geopolitik guna merebut pengaruh kawasan ini.

Sebutlah Jerman, negara yang punya kekuatan nomor satu di Eropa, pada 2020 menetapkan pedoman kerja sama dan kemitraan untuk kawasan Indo Pasifik ini.

Kemitraan strategis telah dibangun di kawasan ini bersama India, China, Australia, Vietnam, termasuk Indonesia juga.

Konstruksi pemikiran geopolitik Bung Karno begitu relevan dipakai untuk menelisik ASEAN yang merupakan organisasi geopolitik dan ekonomi negara-negara di kawasan Asia Tenggara, mempercayakan Indonesia memegang Keketuaan ASEAN sudah kelima kalinya, sejak tahun 1976 (KTT ASEAN-1), 1976, 1996, 2003, dan 2011.

Bersama ini pula konstruksi pemikiran geopolitik yang dipancangkan Bung Karno memberikan atmosfer etika politik dunia dalam mendasari cara pandang geopolitik dunia. Dan Indonesia memainkan peran signifikan.

Sebutlah dewasa ini dalam cara pandang melihat konstelasi geopolitik dunia, Indonesia demikian berperan aktif dalam percaturan dunia seperti mengambil prakarsa perdamaian di Timur Tengah, Korea, Rusia-Ukraina, Laut Tiongkok Selatan serta berbagai persoalan lainnya.

Selain itu, Indonesia juga melihat peluang diplomasi, di mana kepemimpinannya di kawasan Asia Tenggara menjadi penting di ASEAN secara politik dan ekonomi.

Geoekonomi kawasan sejahtera

Kedua, saya telisik bahwa ASEAN tidak semata menjadi kawasan damai, melainkan pula menjadi kawasan sejahtera. Indonesia mengajak ASEAN berperan penting secara ekonomi, geopolitik, dan strategis.

Dalam konteks ini, ada hal yang masih relevan ketika Bung Karno dalam pidatonya berjudul Nawaksara disampaikannya di depan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS), 22 Juni 1966, secara rinci dan gamblang menjelaskan Ekonomi Berdikari. Konsep pemikiran untuk mewujudkan kekuatan bangsa yang berdaulat dan merdeka.

Perhimpunan ini memiliki modal kuat, yang secara demografis memiliki populasi 662 juta jiwa dengan produk domestik bruto (PDB) gabungan sebesar 3,2 triliun dollar AS (2019).

Masuk peringkat ketiga peningkatan ekonomi regional di Asia dan ekonomi terbesar kelima di dunia setelah AS, China, Jepang, dan Jerman.

Kekuatan kemandirian itu yang dikonsepsikan oleh Ir. Soekarno disebut “Trisakti” menjadi relevan untuk mewujudkan ASEAN kawasan sejahtera dengan tetap berdaulat dan merdeka.

Dengan demikian, sebagaimana diamatkan dalam pidato Nawaksara Bung Karno, Indonesia harus terlebih dahulu berdaulat dan bebas dalam politik, berkepribadian dalam kebudayaan, serta berdikari dalam ekonomi. Barulah bisa memimpin ASEAN dengan gemilang.

Dalam era kepemimpin Presiden Joko Widodo, perekonomian Indonesia semakin kuat, tangguh, dan mandiri, terang menandakan Indonesia mampu memegang Keketuan ASEAN 2023 dalam memandu ASEAN sebagai kawasan sejahtera.

Serta sekaligus merepresentasikan geopolitik dan geostrategi Indonesia dalam cakrawala global.

Semua itu tak terlepas dari pijakan dasar yang diletakan Bung Karno dalam konsepsi berdikari, yang antara lain konsep ini memperluas kerja sama Internasional.

“Kerjasama yang sama derajat dan saling menguntungkan,” amanat Presiden Pertama RI Ir. Soekarno dalam pidato tersebut.

Berdikari adalah berdiri di atas kaki sendiri, artinya merdeka. Dari jurusan ekonomi ini, konsep Bung Karno mempertegas bahwa untuk membangun suatu negara yang demokratis, maka satu ekonomi yang merdeka harus dibangun.

“Tanpa ekonomi yang merdeka, tak mungkin kita mencapai kemerdekaan, tak mungkin kita mendirikan Negara, tak mungkin tetap hidup,” tegas Bung Karno terangkum dalam buku Imam Toto K. Raharjo (Seri Pemikiran Bung Karno; Bung Karno dan Ekonomi Berdikari Kenangan 100 Tahun Bung Karno, hlm : 287, 2001).

Konsepsi itu pula yang secara holistik dalam menelisik era globalisasi dewasa ini, termasuk dalam perspektif mewujudkan ASEAN kawasan ekonomi berkemajuan dan sejahtera, mengharuskan pula Indonesia memainkan peran signifikan dalam perkembangan ekonomi kawasan.

Dari dasar pengertian ini pula bahwa Indonesia mampu memberitahukan kepada dunia, platform tersebut dipegang Indonesia dari dasar konsep pemikiran founding father yang diteruskan oleh para pimpinan nasional berikutnya.

Artinya, Indonesia sudah punya pengalaman dasar geoekonomi terhadap perihal politik ekonomi yang bersendikan usaha mandiri (self-help), percaya diri (self reliance), dan pilihan kebijakan luar negeri bebas-aktif.

Oleh sebab itu untuk Indonesia, kemandirian bukan saja menjadi cita-cita akhir pembangunan nasional, melainkan juga prinsip yang menjiwai setiap proses pembangunan itu sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Refleksi 26 Tahun Reformasi: Perbaiki Penegakan Hukum dan Pendidikan Terjangkau

Refleksi 26 Tahun Reformasi: Perbaiki Penegakan Hukum dan Pendidikan Terjangkau

Nasional
Diajak Jokowi Keliling Malioboro, Jan Ethes Bagi-bagi Kaus ke Warga

Diajak Jokowi Keliling Malioboro, Jan Ethes Bagi-bagi Kaus ke Warga

Nasional
Gerindra Minta soal Jatah Menteri Partai yang Baru Gabung Prabowo Jangan Jadi Polemik

Gerindra Minta soal Jatah Menteri Partai yang Baru Gabung Prabowo Jangan Jadi Polemik

Nasional
Gerindra: Nasdem Sama dengan Partai Koalisi yang Lebih Dulu Gabung, Hormati Hak Prerogatif Prabowo

Gerindra: Nasdem Sama dengan Partai Koalisi yang Lebih Dulu Gabung, Hormati Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Pengamat: Sangat Mungkin Partai yang Tak Berkeringat Dukung Prabowo-Gibran Dapat Jatah Menteri

Pengamat: Sangat Mungkin Partai yang Tak Berkeringat Dukung Prabowo-Gibran Dapat Jatah Menteri

Nasional
PDI-P Sebut Ahok Siap Maju Pilgub Sumut, Jadi Penantang Bobby

PDI-P Sebut Ahok Siap Maju Pilgub Sumut, Jadi Penantang Bobby

Nasional
Pernyataan Megawati soal Tak Ada Koalisi dan Oposisi Sinyal agar Presiden Tidak Takut Parlemen

Pernyataan Megawati soal Tak Ada Koalisi dan Oposisi Sinyal agar Presiden Tidak Takut Parlemen

Nasional
PDI-P Akui Sulit Cari Ganti Megawati dalam Waktu Dekat

PDI-P Akui Sulit Cari Ganti Megawati dalam Waktu Dekat

Nasional
PDI-P Bentuk Tim Pemenangan Pilkada Nasional, Dipimpin Adian Napitupulu

PDI-P Bentuk Tim Pemenangan Pilkada Nasional, Dipimpin Adian Napitupulu

Nasional
Sebut Pilpres Telah Usai, PDI-P Siap Gandeng Semua Partai di Pilkada

Sebut Pilpres Telah Usai, PDI-P Siap Gandeng Semua Partai di Pilkada

Nasional
Polri Diminta Jelaskan soal Isu Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Polri Diminta Jelaskan soal Isu Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Nasional
Sudirman Said Harap Pilkada Jakarta 2024 Tak Lagi Timbulkan Polarisasi

Sudirman Said Harap Pilkada Jakarta 2024 Tak Lagi Timbulkan Polarisasi

Nasional
Megawati Bakal Beri Pengarahan di Hari Kedua Rakernas V PDI-P

Megawati Bakal Beri Pengarahan di Hari Kedua Rakernas V PDI-P

Nasional
Jemaah Haji Asal Padang Meninggal, Jatuh Saat Tawaf Putaran Ketujuh

Jemaah Haji Asal Padang Meninggal, Jatuh Saat Tawaf Putaran Ketujuh

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis

Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com