Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Meningkatnya Ketergantungan Publik atas Capres Pilihan Jokowi

Kompas.com - 25/05/2023, 11:50 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan adanya peningkatan ketergantungan publik dalam memilih sosok bakal calon presiden (capres) sesuai preferensi Presiden Joko Widodo.

Preferensi dukungan Jokowi inilah yang menjadi salah satu pertimbangan publik dalam menentukan capres pilihannya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Berdasarkan survei Litbang Kompas pada 29 April-10 Mei 2023 memperlihatkan terdapat 16 persen responden yang akan memilih capres sebagaimana yang disarankan Jokowi.

Dalam survei yang sama, terdapat 31 persen responden yang menyatakan tidak akan memilih dan 53 persen responden yang masih akan mempertimbangkannya.

Di sisi lain, hasil survei ini juga menunjukkan adanya peningkatan ketergantungan publik terhadap sosok capres sesuai yang disarankan Jokowi dibanding hasil survei pada tiga periode sebelumnya.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Faktor Jokowi Tertinggi di PDI-P, Nasdem Terendah

Pada periode Juni 2022, Oktober 2022, dan Januari 2023, pilihan publik sesuai saran Jokowi mencapai 15 persen.

Sedangkan yang masih mempertimbangkan jumlahnya fluktuatif. Mulai dari 54 persen pada Januari 2022, 55 persen pada Oktober 2022, dan 55 persen di Januari 2023.

Dikutip dari Kompas.id, Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade menyebut keberadaan 16 persen responden yang memilih capres sesuai pilihan Jokowi sebagai hal yang luar biasa.

Terlebih, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi menjelang akhir masa jabatannya pada 2024 juga masih tinggi.

Hal inilah yang kemudian menjadikan dukungan Jokowi sebagai salah satu penentu hasil Pilpres 2024.

Sebagaimana diketahui, bakal capres sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga telah berulang kali akan meneruskan program Jokowi jika memenangkan Pilpres 2024.

Dalam konteks tersebut, wajar jika partai politik dan bakal capres berharap didukung Jokowi pada Pilpres 2024.

"Siapa, sih, partai atau capres yang tidak mau mendapatkan 'warisan' dari Pak Jokowi itu," kata Andre, dikutip dari Kompas.id, Kamis (25/5/2023).

Dalam survei pada periode yang sama pada pertanyaan terbuka, sebanyak 24,5 persen responden menyatakan memilih Prabowo.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo Unggul di Kalangan Pemilih Laki-laki

Hasil ini juga menunjukkan adanya peningkatan 6 persen dukungan publik terhadap Prabowo dibanding Januari 2023 yang mencapai 18,1 persen.

Sementara posisi kedua diraih bakal capres sekaligus Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diusung PDI Perjuangan (PDI-P).

Ganjar meraih elektabilitas 22,8 persen. Kendati demikian, selisih keduanya masih ada margin of error kurang lebih 2,83 persen.

Sedangkan, bakal capres yang juga eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menduduki posisi ketiga dengan elektabilitas 13,6 persen.

Dengan kata lain, raihan ini naik 0,5 persen dibanding hasil survei Januari 2023.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto tak memungkiri bahwa faktor Jokowi terkait elektabilitas Ganjar.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Terpaut Tipis di Kalangan Pemilih Perempuan

Baik PDI-P, Presiden pertama Soekarno, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, serta Jokowi itu sendiri adalah satu kesatuan dan sudah terikat menjadi satu.

Semua tokoh tersebut dianggap telah berproses secara historis dan memiliki basis massa yang berimpit sehingga tidak terpisahkan.

"Realitas ini juga tampak dari hasil survei. Atas dasar hal itu, dalam konteks kontestasi, strategi pihak lain selalu berusaha membelah kesatupaduan para pemimpin tersebut," kata Hasto, dikutip dari Kompas.id.

Adapun survei Litbang Kompas pada periode 29 April-10 Mei 2023 melibatkan 1.200 responden melalui wawancara tatap muka.

Responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi. Lewat metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitan lebih kurang 2,83 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com