Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ATR/BPN Sambangi KPK, Dapat Pembekalan Antikorupsi

Kompas.com - 16/05/2023, 15:50 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto menyambangi Gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (16/5/2023).

Kedatangannya ke KPK bersama beberapa pejabat ATR/BPN beserta istri untuk menerima pembekalan penguatan antikorupsi bagi penyelenggara negara.

Diketahui, akhir-akhir ini banyak pejabat negara yang teridentifikasi menerima suap, gratifikasi, hingga korupsi imbas keluarganya pamer harta di media sosial.

"Terima kasih kepada KPK karena memberikan satu pembekalan antikorupsi untuk penyelenggara negara dan istri, yang hari ini (untuk) deputi, eselon 1. Dan nanti pejabat eselon I pun akan diberikan tambahan pembekalan," kata Hadi Tjahjanto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa.

Baca juga: Menteri ATR/BPN Pastikan Sudah Copot Kepala BPN Jaktim yang Sempat Flexing di Medsos

Dalam pembekalan tersebut, Hadi Tjahjanto mengatakan, Ketua KPK Firli Bahuri dan jajarannya banyak memberikan gambaran-gambaran perilaku koruptif.

Menurutnya, hal ini penting diketahui untuk memitigasi niat-niat buruk, terutama di lingkungan keluarga sendiri.

Ia pun telah meminta para direktur jenderal di kementeriannya untuk memberikan perhatian kepada eselon di bawahnya hingga saling mengingatkan untuk menghindari perilaku koruptif.

"Oleh sebab itu, kehadiran bapak dan istrinya di sini ini sangat memberikan satu masukan dan gambaran, sehingga kita semua khususnya di kementerian memiliki komitmen untuk mencegah perilaku yang kurang baik," ujar Hadi Tjahjanto.

Baca juga: Resmikan Solo Jadi Kota Lengkap, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto Ungkap Keuntungannya

Lebih lanjut, Hadi mengatakan, pemberantasan korupsi tidak cukup dengan digitalisasi sistem.

Pasalnya, ada banyak cara melakukan korupsi, terutama bila sumber daya manusia (SDM) tidak diberikan pemahaman atau pembekalan antikorupsi.

Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen mendukung KPK dalam program ini. Harapannya, indeks antikorupsi di Indonesia makin membaik.

"Apabila sistem sudah diperbentuk, SDM pun sudah disiapkan, dan dia semuanya takut berbuat yang kurang bagus, korupsi, maka sistem ini akan bagus," kata Hadi Tjahjanto.

Baca juga: Istrinya Kerap Pamer Kekayaan, Kepala BPN Jaktim Dipanggil Kementerian ATR/BPN

Sebelumnya, Hadi Tjahjanto mengatakan sudah memecat Kepala Kantor Pertanahan (BPN) Kota Administrasi Jakarta Timur (Jaktim) Sudarman Harjasaputra.

Sudarman diketahui tengah menjalani pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), imbas sang istri yang kerap memamerkan kekayaan (flexing) di media sosial, kemudian viral dan menjadi sorotan netizen.

Hadi mengungkapkan, fenomena tersebut menjadi pelajaran bagi semua pihak. Pihaknya pun menghargai proses hukum yang sedang dilakukan KPK terkait Sudarman Harjasaputra.

Baca juga: Kementerian ATR/BPN Belum Berencana Panggil Istri Kepala BPN Jaktim yang Kerap Pamer Kekayaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jamdatun Feri Wibisono Ditunjuk Jadi Wakil Jaksa Agung

Jamdatun Feri Wibisono Ditunjuk Jadi Wakil Jaksa Agung

Nasional
Sri Mulyani Mulai Mulai Hitung-hitung Anggaran Pemerintahan Prabowo

Sri Mulyani Mulai Mulai Hitung-hitung Anggaran Pemerintahan Prabowo

Nasional
Hapus 2 DPO Kasus 'Vina Cirebon', Polri Akui Tak Punya Bukti Kuat

Hapus 2 DPO Kasus "Vina Cirebon", Polri Akui Tak Punya Bukti Kuat

Nasional
Tak Hadiri Panggilan MKD, Bamsoet Sebut Undangan Diterima Mendadak

Tak Hadiri Panggilan MKD, Bamsoet Sebut Undangan Diterima Mendadak

Nasional
Proyeksi Sri Mulyani untuk Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II: Masih Terjaga seperti Kuartal I

Proyeksi Sri Mulyani untuk Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II: Masih Terjaga seperti Kuartal I

Nasional
Psikolog Forensik Sebut Ada Perbedaan Laporan Iptu Rudiana dengan Hasil Otopsi soal Kematian Vina dan Eky

Psikolog Forensik Sebut Ada Perbedaan Laporan Iptu Rudiana dengan Hasil Otopsi soal Kematian Vina dan Eky

Nasional
Usai Rapat dengan Jokowi, Gubernur BI Jamin Rupiah Akan Menguat

Usai Rapat dengan Jokowi, Gubernur BI Jamin Rupiah Akan Menguat

Nasional
Hasil Pertemuan Prabowo dengan Ketum Parpol KIM Tak Akan Dilaporkan ke Jokowi

Hasil Pertemuan Prabowo dengan Ketum Parpol KIM Tak Akan Dilaporkan ke Jokowi

Nasional
Dianugerahi Bintang Bhayangkara Utama, Prabowo: Terima Kasih Kapolri, Kehormatan bagi Saya

Dianugerahi Bintang Bhayangkara Utama, Prabowo: Terima Kasih Kapolri, Kehormatan bagi Saya

Nasional
PDI-P Lirik Susi Pudjiastuti Maju Pilkada Jabar, Airlangga: Bagus untuk Pandeglang

PDI-P Lirik Susi Pudjiastuti Maju Pilkada Jabar, Airlangga: Bagus untuk Pandeglang

Nasional
Jokowi Absen dalam Sidang Gugatan Bintang Empat Prabowo di PTUN

Jokowi Absen dalam Sidang Gugatan Bintang Empat Prabowo di PTUN

Nasional
Mendagri Minta Pj Kepala Daerah Mundur jika Ikut Pilkada atau Diberhentikan

Mendagri Minta Pj Kepala Daerah Mundur jika Ikut Pilkada atau Diberhentikan

Nasional
Imigrasi Berupaya Pulihkan Layanan Pakai 'Back Up' PDN Kominfo di Batam

Imigrasi Berupaya Pulihkan Layanan Pakai "Back Up" PDN Kominfo di Batam

Nasional
Ada Erick Thohir pada Pertemuan Prabowo dan Ketum Parpol KIM, Begini Penjelasan Airlangga

Ada Erick Thohir pada Pertemuan Prabowo dan Ketum Parpol KIM, Begini Penjelasan Airlangga

Nasional
Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com