Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Delegasi Korsel, Jokowi Minta Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Ditingkatkan

Kompas.com - 15/05/2023, 13:43 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menerima delegasi Korea Selatan yang dipimpin oleh Menteri Pertanian Korea Selatan Chung Hwang-Keung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin(15/5/2023).

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan, pertemuan tersebut membahas kerja sama kedua negara di sektor perdagangan dan investasi.

"Dalam pembahasan itu yang pertama adalah bagaimana ingin melanjutkan dan meningkatkan hubungan kerja sama antarkedua belah negara dan ini sudah memasuki 50 tahun," kata Bahlil, Senin, seusai pertemuan.

Baca juga: Data Pertanian Tidak Akurat, Jokowi Akui Pemerintah Kedodoran

Bahlil menuturkan, dalam pertemuan itu, Jokowi meminta Korea Selatan untuk membuka pintu bagi Indonesia untuk mengekspor buah-buahan ke negara tersebut.

Jokowi juga mengajak Korea Selatan untuk meningkatkan neraca perdagangan dengan Indonesia yang kini telah mencapai 30 miliar dollar Amerika Serikat. 

Lebih lanjut, Bahlil juga memaparkan bahwa investasi Korea Selatan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang baik, salah satunya pada bidang ekosistem mobil baterai dan baterai mobil.

"Jadi tahun 2024, Indonesia adalah negara Asia Tenggara pertama yang memproduksi mobil baterai dengan baterai sekaligus, jadi kita tahun depan itu 10 giga tahap pertama dari LG sama Hyundai itu sudah produksi," ujar Bahlil.

Baca juga: Luncurkan Sensus Pertanian 2023, Jokowi: Terakhir 10 Tahun Lalu

Ia menyebutkan, investasi perusahaan Lotte asal Korea Selatan yang sempat mangkrak kini sudah kembali berjalan dan perkembangannya telah mencapai 60 persen.

"Dan untuk pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara yang dibangun di Batang juga sekarang masa konstruksinya sudah sekitar 80 persen. Jadi, on going semuanya berjalan baik," kata dia.

Bahlil menambahkan, dalam pertemuan ini, delegasi Korea Selatan sempat bertanya kepada Jokowi mengenai 'rumus' untuk mendapat angka kepuasan publik hingga 80 persen.

Jokowi lalu membeberkan resepnya membuat publik puas, yakni rajin turun ke lapangan untuk membuat kebijakan yang sesuai harapan rakyat.

"Bapak Presiden menyampaikan kepada mereka bahwa setiap minggu Bapak Presiden 3 hari sekali turun ke lapangan untuk mengecek langsung kondisi riil dan kemudian bisa membuat kebijakan sesuai apa yang dirasakan oleh rakyat," kata Bahlil.

Untuk diketahui, berdasarkan survei yang dipublikasikan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 3 Mei lalu, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi mencapai 82 persen, di mana 12,3 persen merasa sangat puas dan 69,7 persen merasa cukup puas.

Baca juga: Lagi, Hary Tanoe Menghadap Jokowi di Istana

Survei yang dilaksanakan pada 12-17 April itu menyasar 1.220 responden dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei ini 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun LSI merupakan salah satu dari 38 lembaga survei yang menjadi bagian dari organisasi Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com