Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Tegaskan Porsi Prabowo Saat Ini Adalah Capres, Bukan Cawapres

Kompas.com - 05/05/2023, 18:09 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto harus maju menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024, bukan menjadi calon wakil presiden (cawapres).

Fadli menyebut porsi Prabowo saat ini adalah menjadi capres.

Hal tersebut Fadli Zon sampaikan dalam program Gaspol, seperti disiarkan akun YouTube Kompas.com, Kamis (4/5/2023).

"Kalau dari sudut pandang saya, saya kira Gerindra, kita, ingin Pak Prabowo jadi capres dan jadi Presiden. Karena cawapres itu dulu sudah pernah. Jadi sekarang saya kira porsi beliau adalah sebagai capres," ujar Fadli.

Baca juga: Golkar Tak Mau Dibilang Bergabung dengan Gerindra-PKB, Tegaskan soal Peleburan KIB-KIR

Saat ditanya Prabowo lebih cocok berpasangan dengan siapa, Fadli menjawab bahwa Menteri Pertahanan tersebut bisa dipasangkan dengan siapa saja.

Yang terpenting, kata dia, sosok cawapres itu harus bisa membantu memenuhi presidential threshold 20 persen, supaya Prabowo bisa secara resmi maju di Pilpres 2024.

Fadli lantas menyinggung kemampuan para cawapres yang digadang-gadang bakal mendampingi Prabowo, yang mana sosok-sosok itu sudah populer di survei.

"Selebihnya menurut saya orang-orang yang ada ini, siapapun itu, saya kira sudah teruji apakah sebagai ketum partai, apakah sebagai menteri atau sebagai gubernur," tuturnya.

Baca juga: Prabowo-Airlangga Diusulkan Jadi Capres-Cawapres dari Koalisi Besar

"Tentu adalah orang-orang yang sudah teruji, berpengalaman, kemudian mungkin dia elected juga. Jadi menurut saya itu pasti ada... Artinya orang-orang yang pasti sudah eligible," sambung Fadli.

Selebihnya, kata Fadli, tinggal bagaimana tarik menarik kekuatan politik untuk menetapkan seseorang menjadi cawapres Prabowo.

Dia menduga sosok cawapres Prabowo baru bisa terlihat jelas pada bulan Agustus-September 2023 nanti atau menjelang pendaftaran di KPU.

Saat ini, Fadli menegaskan semua capres maupun cawapres masih bersifat wacana, belum ada yang pasti.

"Kalau sekarang ini menurut saya belum ada yang kelihatan. Ya walaupun ada yang sudah sosialisasi luar biasa. Tapi kan semuanya itu nanti ditentukan oleh tanda tangan dari ketum partai dan sekjen partai yang secara resmi di KPU," imbuhnya.

Baca juga: Cerita Politikus PDI-P Tanya Rencana Prabowo Jadi Capres, Prabowo Bilang Tergantung Izin Jokowi

Sebagai informasi, Gerindra saat ini berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Koalisi dinamakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Hanya, koalisi ini belum secara pasti menetapkan siapa capres-cawapres pilihan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com