JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta para prajuritnya tidak terpancing provokasi di media sosial.
Yudo mengatakan bahwa tugas TNI adalah menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI. TNI, kata dia, diciptakan untuk membela rakyat.
“Jangan terpancing dengan provokasi-provokasi di medsos yang membuat emosi pribadi ke hal-hal yang sifatnya pribadi atau individu,” ujar Yudo dalam apel khusus Halal Bihalal Tahun 2023 di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (2/5/2023), dikutip dari siaran pers Puspen TNI.
Yudo mengingatkan bahwa kekuatan, persatuan, dan kesatuan negara diperkuat oleh TNI-Polri.
Apabila TNI-Polri sudah pecah, lanjut Yudo, hal itu akan menjadi ancaman dan awal dari kehancuran.
“Negara yang kuat karena TNI-Polri yang kuat,” kata Yudo.
Sebelumnya, Yudo mengatakan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap TNI masih yang tertinggi untuk saat ini. Oleh karena itu harus dijaga.
Baca juga: 16 Orang Diperiksa KPK sebagai Saksi dalam Kasus Dugaan Korupsi Mantan Panglima GAM Izil Azhar
“Kejadian bentrok, arogansi, dan emosi yang diawali hal sepele akan menyakiti hati rakyat dan akan memengaruhi kepercayaan rakyat,” ujar Yudo dalam pengarahannya kepada jajaran di Wisma A. Yani, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2023).
Penegasan Yudo itu dilatarbelakangi dengan adanya kejadian yang mengganggu sinergi TNI-Polri belakangan ini.
Diketahui, terjadi bentrokan antara TNI dan Polri usai pertandingan final futsal di GOR Oepoi, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu (19/4/2023).
Lalu disusul peristiwa penyerangan yang terjadi di Mapolres Jeneponto, Sulawesi Selatan pada Kamis, (27/4/2023), sekira pukul 01.45 WITA. Penyerangan diduga dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.