Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Nilai Wajar PDI-P Patok Nilai Tinggi untuk Gabung Koalisi Besar

Kompas.com - 18/04/2023, 16:02 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI-P dianggap wajar mematok nilai tinggi untuk bergabung dengan bakal koalisi besar.

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menyatakan, PDI-P punya nilai tawar yang tinggi karena merupakan partai politik (parpol) penguasa dan pemenang Pemilu 2019.

“Jangan dimaknai sebagai keserakahan politik, tapi memang idealnya, serta berpijak dari sisi elektoral, sisi popularitas dan relasi kepemimpinan Jokowi,” ujar Ari pada Kompas.com, Selasa (18/4/2023).

Baca juga: PDI-P Yakin Konsolidasi Koalisi Besar Tunggu Pengumuman Capres, Golkar: Chemistry Sudah Cocok

Dalam pandangannya, parpol besutan Megawati Soekarnoputri itu layak untuk mengusung kadernya menjadi calon presiden (capres) dalam bakal koalisi besar.

Jika tawaran itu ditolak, kata Ari, PDI-P tak perlu pusing karena bisa mengusung capres-cawapresnya sendiri dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Bahkan saya yakin akan ada partai-partai sempalan dari koalisi besar akan bergabung dengan PDI-P,” kata dia.

Ari menduga PDI-P bakal mencalonkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres.

Jika hal itu terwujud, ia menganggap lebih baik koalisi besar mengusung Ganjar dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Menurut dia, lebih baik Prabowo mengalah dan memilih untuk menjadi cawapres Ganjar.

“Prabowo Subianto dengan legowo harusnya kali ini bisa menjadi mentor, dengan mengalah untuk menang menjadi cawapres saja,” kata dia.

Baca juga: Hasto Buka Suara soal Peluang Kader PDI-P Duet dengan Prabowo pada Pilpres 2024

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto sempat menyatakan pihaknya baru akan melakukan penjajakan koalisi besar setelah mengumumkan capres.

Keputusan tersebut, lanjut dia, berada di tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto meminta agar PDI-P tak egois dalam proses penjajakan koalisi besar.

Adapun lima parpol yang tengan intensif melakukan penjajakan koalisi tersebut adalah Partai Golkar, PAN, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Gerindra, serta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com