JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo menilai, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merupakan seorang ahli ekonomi yang punya wawasan luas.
Hal ini ia sampaikan merespons pertanyaan mengenai peluang Airlangga menjadi calon wakil presiden yang diajukan oleh Koalisi Besar.
"Kalau komentar saya beliau memang ahli ekonomi. Saya banyak berdiskusi sama beliau terkait ekonomi, wawasannya sangat luas dan memang beliau sangat mumpuni di bidang ekonomi," kata Hary seusai pertemuan dengan Airlangga di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (10/4/2023).
Baca juga: Sambangi Golkar, Hary Tanoe Disambut Sekjen Golkar
Hary mengaku tak heran apabila Airlangga kini dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di Kabinet Indonesia Maju.
Akan tetapi, Hary tidak mau berandai-andai mengenai peluang Airlangga menjadi calon wakil presiden yang diusung Koalisi Besar.
Hal serupa ia sampaikan saat ditanya soal potensi Ketua Harian Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) maju sebagai calon wakil presiden.
"Nanti kalau masalah capres dan cawapres nantinya tergantung pada Koalisi Besar," kata Hary.
Sementara itu, Airlangga mengeklaim bahwa partai-partai politik yang hendak membentuk Koalisi Besar belum membicarakan siapa calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.
"Capres dan cawapres belum dibahas, belum dibahas," kata dia singkat.
Baca juga: Adu Komentar Mahfud dan Hary Tanoe Imbas Analog Switch Off
Diketahui, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berpeluang bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa untuk menjadi sebuah koalisi besar.
Wacana ini mengemuka setelah ketua umum kelima partai politik di atas bertemu dalam acara silaturahmi Ramadhan di kantor DPP PAN, Minggu (2/4/2023).
Pada pertemuan tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan bahwa koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dan Koalisi Indonesia Bersatu berpeluang bergabung. Prabowo menilai, kedua koalisi satu frekuensi.
“Ternyata ada. Jadi kami merasa dalam frekuensi yang sama ya, ada kecocokan, dan kalau dilihat, pimpinan partai kami sudah masuk. Cak Imin ya, kami sudah masuk timnya Pak Jokowi sebetulnya sekarang,” kata Prabowo.
Baca juga: Kala Hary Tanoe Geram Bisnis TV Miliknya Dipaksa Pindah Siaran Digital
Kendati demikian, Menteri Pertahanan itu belum mau menjawab secara gamblang terkait rencana penggabungan KIB dan KIR. Namun, dia memastikan, ketua umum partai masing-masing koalisi akan berkomunikasi lebih intens lagi.
“Ya nanti kita lihat prosesnya, tapi yang pasti akan intens,” ujar Prabowo.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo langsung melontarkan kata "cocok" seandainya KIB dan KIR bersatu untuk menghadapi Pemilu 2024.
“Cocok. Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai. Untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa untuk rakyat, hal yang berkaitan, bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik,” kata kepala negara kepada awak media.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.