Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periksa Rafael, KPK Cecar soal SDB Berisi Rp 37 M dan 70 Tas Mewah Istrinya

Kompas.com - 03/04/2023, 13:22 WIB
Syakirun Ni'am,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Eks pejabat Direktorat Jenderal pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo dicecar mengenai uang pecahan asing dalam safe deposit box (SDB).

SDB berisi sekitar Rp 37 miliar tersebut sebelumnya diblokir Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Saat ini, SDB tersebut telah diamankan dan disita KPK sebagai bukti dugaan gratifikasi yang diterima Rafael.

“Uang di SDB jumlahnya puluhan miliar. Itu juga pasti akan dikonfirmasi kepada tersangka itu,” kata Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih, Senin (3/4/2023).

Baca juga: Tiba di KPK, Rafael Alun Akan Diperiksa sebagai Tersangka Gratifikasi

Adapun Rafael menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di lantai dua Gedung Merah Putih. Ia didampingi tim kuasa hukumnya.

Selain itu, tim penyidik mengonfirmasi soal 70 tas bermerek milik istri Rafael yang diamankan saat operasi penggeledahan di rumahnya yang terletak di Simprug Golf, Jakarta Selatan, pada Senin (27/3/2023).

“Ditemukan beberapa tas dengan merek-merek terkenal itu jumlahnya puluhan, ini pasti akan dikonfirmasi,” ujar Ali.

Ali mengatakan, ke depanny KPK akan mengumumkan mengenai materi yang ditanyakan penyidik setelah pemeriksaan selesai dilakukan.

Sementara itu, Rafael mengeklaim, uang dalam SDB itu berasal dari penjualan aset yang dihibahkan orangtuanya pada 2010.

Baca juga: KPK Panggil Rafael Alun Besok, Diperiksa Sebagai Tersangka

Dari aset tersebut, ia mengantongi uang Rp 10 miliar.

Kemudian, Rafael menjual aset yang ia beli pada 1997 dengan harga Rp 200 juta pada 2010.

Lalu, aset di Jalan Pangandaran Bukit Sentul, rumah di kawasan England park Bukit Sentul, dan reksa dana senilai Rp 2,4 miliar di  Bank Mandiri.

Uang tersebut kemudian dikonversi ke pecahan asing dan disimpan di dalam SDB.

“Jadi meningkatnya nilai itu dengan valuasi sekarang itu juga karena ada peningkatan nilai kurs mata uang asing,” kata Rafael sebagaimana dikutip dari Kompas TV yang tayang pada Sabtu (1/4/2023).

Baca juga: Rafael Ngaku Bisa Saja Lapor LHKPN Rp 15 Miliar

Rafael juga mengeklaim bahwa dari 70 tas bermerk milik istrinya yang disita KPK, hanya 10 yang asli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Percaya Jokowi Tidak Setuju Kaesang Maju Pilkada, Mahfud: Dulu Juga Bilang Begitu...

Tak Percaya Jokowi Tidak Setuju Kaesang Maju Pilkada, Mahfud: Dulu Juga Bilang Begitu...

Nasional
Kata Kejagung soal 'Drone' Ditembak Jatuh Usai Lintasi Kantor Jampidsus

Kata Kejagung soal "Drone" Ditembak Jatuh Usai Lintasi Kantor Jampidsus

Nasional
[POPULER NASIONAL] Hasto Dibelit 2 Perkara Hukum | UU KIA dan Angin Segar Cuti Ibu Melahirkan 6 Bulan

[POPULER NASIONAL] Hasto Dibelit 2 Perkara Hukum | UU KIA dan Angin Segar Cuti Ibu Melahirkan 6 Bulan

Nasional
Tanggal 9 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengacara Pegi Sebut Kapolri Lawan Perintah Presiden jika Tak Gelar Perkara Khusus

Pengacara Pegi Sebut Kapolri Lawan Perintah Presiden jika Tak Gelar Perkara Khusus

Nasional
Sebuah 'Drone' Ditembak Jatuh Usai Melintasi Kantor Jampidsus Kejagung

Sebuah "Drone" Ditembak Jatuh Usai Melintasi Kantor Jampidsus Kejagung

Nasional
Mahfud Sebut Mual Komentari Putusan MA, Singgung Hukum Rusak dan Dirusak

Mahfud Sebut Mual Komentari Putusan MA, Singgung Hukum Rusak dan Dirusak

Nasional
Kuasa Hukum Pegi Surati Kapolri, Desak Gelar Perkara Khusus

Kuasa Hukum Pegi Surati Kapolri, Desak Gelar Perkara Khusus

Nasional
Janji Revisi UU Polri Dibahas Terbuka, Komisi III: Jangan Terlalu Curiga

Janji Revisi UU Polri Dibahas Terbuka, Komisi III: Jangan Terlalu Curiga

Nasional
Dampingi Jokowi Groundbreaking Sejumlah Infrastruktur di IKN, Zulhas: Ikhtiar Pemerintah Percepat Pembangunan

Dampingi Jokowi Groundbreaking Sejumlah Infrastruktur di IKN, Zulhas: Ikhtiar Pemerintah Percepat Pembangunan

Nasional
Sebut Putusan MA Cacat Hukum, Mahfud: Cacat Moral Aja Tak Usah Dilaksanakan, apalagi Ini

Sebut Putusan MA Cacat Hukum, Mahfud: Cacat Moral Aja Tak Usah Dilaksanakan, apalagi Ini

Nasional
Lari Pagi Bersama, Zita Anjani dan Sandiaga Uno Disebut Akan 'Duet' di Pilkada DKJ

Lari Pagi Bersama, Zita Anjani dan Sandiaga Uno Disebut Akan "Duet" di Pilkada DKJ

Nasional
Gaspol! Hari Ini Ft Feri Amsari: Putusan MA, Kartu Sakti Kaesang ke Pilkada DKI?

Gaspol! Hari Ini Ft Feri Amsari: Putusan MA, Kartu Sakti Kaesang ke Pilkada DKI?

Nasional
Soal Pelaksanaan Program Prioritas, Menteri Desa PDTT: Targetnya Tuntas Sebelum Kabinet Baru

Soal Pelaksanaan Program Prioritas, Menteri Desa PDTT: Targetnya Tuntas Sebelum Kabinet Baru

Nasional
Pengamat Sebut Pemerintahan Jokowi dan Prabowo Bisa Saling Sandera karena IKN

Pengamat Sebut Pemerintahan Jokowi dan Prabowo Bisa Saling Sandera karena IKN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com