JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi III DPR RI disebut akan mendalami narasi soal "transaksi mencurigakan Rp 300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan", yang sebelumnya disinggung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
Sebelumnya, Mahfud menyebut transaksi mencurigakan ini dilakukan oleh 467 orang di Kemenkeu berdasarkan 197 Laporan Hasil Analisis (LHA) transaksi keuangan sejak 2009.
Anggota Komisi III dari fraksi PPP, Asrul Sani, menyebut bahwa pihaknya akan memanggil PPATK (Pusat Pelaporan Analis dan Transaksi Keuangan) besok, Selasa (21/3/2023).
“Kita putuskan kita dengan PPATK dulu, nanti baru kita arrange jadwal dengan Pak Menko Polhukam,” kata Arsul selepas pengambilan sumpah Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) di gedung MK, Senin (20/3/2023).
Menurut dia, rencana semula yakni pemanggilan PPATK dan Mahfud pada hari yang sama. Akan tetapi, jadwal Mahfud disebut bentrok.
“Ternyata besok itu Pak Menkopolhukam mendampingi Presiden ke Papua,” ucapnya.
Baca juga: Komisi III Batal Rapat dengan Mahfud Bahas Transaksi Mencurigakan Rp 300 Triliun Hari Ini
Jadwal pemanggilan Mahfud belum ditentukan lagi, sebab Komisi III DPR RI juga masih menghadapi kesibukan, termasuk uji kelayakan dan kepatutan calon hakim agung.
Untuk diketahui, sedianya Komisi III menjadwalkan rapat dengan Mahfud dan PPATK, Senin (20/3/2023). Namun, rapat tersebut urung dilaksanakan lantaran pimpinan DPR belum menandatangani surat yang hendak dilayangkan ke Mahfud.
Rapat dengan Mahfud, menurut Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni, dijadwalkan dilaksanakan pada Jumat (24/3/2023).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.