JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memerintahkan agar semua zona berbahaya yang menjadi tempat tinggal penduduk diaudit.
Perintah ini Jokowi sampaikan menyusul kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang, Kecamatan Koja, Jakarta Utara dan mengakibatkan belasan warga meninggal dunia.
"Semuanya memang harus zona-zona berbahaya ini tidak hanya di sini saja harus diaudit, harus dievaluasi semuanya," ujar Jokowi saat membesuk pengungsi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang di RPTRA Rasela, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).
Baca juga: Update Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: 19 Tewas, 49 Luka-luka
Jokowi mengatakan, objek vital milik negara harus dilindungi. Di sisi lain, penduduk tidak bisa menempati area tersebut karena menyangkut keselamatan jiwa mereka.
Jokowi menyatakan telah memerintahkan bawahannya untuk mengaudit semua zona berbahaya yang menjadi tempat tinggal penduduk.
"Iya sudah saya perintahkan tadi," kata Jokowi.
Adapun kawasan Plumpang, kata Jokowi, tidak lagi bisa ditinggali karena masuk zona berbahaya.
Baca juga: Jokowi Soal Kebakaran Plumpang: Ini Zona Berbahaya, Tidak Bisa Ditinggali
Jokowi telah memerintahkan Menteri BUMN Eric Thohir dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk mencari solusi atas persoalan di Plumpang.
"Bisa saja Plumpangnya digeser ke reklamasi atau penduduknya yang digeser ke relokasi," ujar Jokowi.
Pilihan tersebut, kata Jokowi, nantinya akan diputuskan oleh pihak Kementrian BUMN dan Pemprov DKI Jakarta.
"Nanti akan diputuskan oleh Pertamina dan Gubernur DKI," ujarnya.
Kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.
Api dilaporkan muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo.
Sebanyak 17nornag dilaporkan meninggal dunia dan 51 luka-luka akibat kebakaran ini. Sementara, ratusan warga setempat mengungsi di sejumlah lokasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.