Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSPP Terima 26 Pasien Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, 1 di Antaranya Meninggal Dunia

Kompas.com - 04/03/2023, 19:52 WIB
Kiki Safitri,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) telah menerima sebanyak 26 pasien korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang hingga Sabtu (4/3/2023) sore.

Direktur RS Pusat Pertamina, dr Theryoto mengatakan, sejak pukul 01.00 WIB dini hari, RSPP mulai menerima pasien korban kebakaran pipa milik Pertamina tersebut.

"Dari jam 1 pagi, hingga saat ini total ada 26 orang, dengan perincian 10 wanita dan 16 pria. Range usia 2 tahun hingga 65 tahun yang datang secara bergantian dari berbagai RS," kata Theryoto di RSPP.

Baca juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, 1.085 Warga Mengungsi

Theryoto mengungkapkan, dari 26 pasien yang dirawat di RSPP, seorang pasien perempuan berusia 64 tahun, pada pukul 12.31 WIB meninggal dunia.

"Kini RSPP menangani 25 pasien korban plumpang. 12 pasien di burn unit, dan 13 di kamar rawat biasa," ujarnya.

Atas insiden tersebut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick thohir juga turut mengunjungi langsung pasien yang dirawat di RSPP serta mengucapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya.

"Konteks hari ini kita fokus pada korban dulu. Evakuasi korban saya juga tadi nengok langsung sama Pak Wapres (Ma'ruf Amin) kondisi masyarakat terdampak," ungkap Erick.

Erick mengatakan, kondisi buffer zone (zona aman) saat ini dibandingkan dengan periode 1971-1987 jauh berbeda. Apalagi, setelah reformasi pada 1998, ada banyak kasus lahan yang hilang.

Baca juga: Ke Warga Plumpang, Wapres: Kalau Ada Penataan, Nurut Ya Bu...

Erick juga memastikan pihaknya akan melakukan langkah jangka panjang dengan melalui pemetaan zona obyek vital nasional, hingga adanya rencana relokasi depo ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

"Karena kalau kita lihat, kondisi obyek vital nasional hari ini rata-rata buffer zone-nya sangat amat tipis. Tapi ini konteksnya tidak hanya di Plumpang, tapi juga obyek vital nasional lainnya," tegas Erick.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com