Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Pastikan Keamanan Data Pribadi di Aplikasi SatuSehat

Kompas.com - 03/03/2023, 15:26 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan keamanan data pribadi pengguna aplikasi SatuSehat Mobile.

Hal itu disampaikannya di sela-sela peresmian ruangan Central Medical Unit (CMU-3) di RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Jumat (3/3/2023).

Adapun SatuSehat Mobile merupakan transformasi dari aplikasi PeduliLindungi yang banyak digunakan sejak pandemi Covid-19.

"Jadi keamanan data itu secara internasional di perbankan sudah ada, di-defense sudah ada, semua. Tinggal bagaimana kita me-manage data yang bagus. Dan itu yang kita pastikan berjalan," kata Budi, Jumat.

Baca juga: PeduliLindungi Migrasi ke SatuSehat Mobile, Bagaimana Syarat Perjalanan Kereta Jarak Jauh?

Budi lantas menganalogikan sistem keamanan data pribadi di perbankan. Masyarakat tidak pernah takut data pribadinya bocor ketika bertransaksi di ATM bersama.

Begitu juga saat bertransaksi di luar negeri ketika menggunakan kartu ATM bank dalam negeri.

Dia ingin, sistem keamanan data pribadi pengguna di aplikasi SatuSehat sama dengan sistem keamanan data pribadi di perbankan.

"Saya pingin bikin datanya pakai minimal sama kayak data perbankan saja. Kartu kredit kalau kita keluar negeri, gesek, itu sebenarnya data kita diakses dari luar negeri, teman-teman enggak ngerasa takut, karena itu memang sudah ada sistem keamanannya," tutur Budi.

Lebih lanjut, Budi menyampaikan, aplikasi SatuSehat mempermudah pengobatan pasien karena data kesehatan pasien rujukan sudah terintegrasi antar rumah sakit.

Baca juga: PeduliLindungi Ganti Jadi SatuSehat, KAI: Naik Kereta Tak Perlu Bawa Bukti Vaksin

Hal ini mempermudah dokter melihat kondisi pasien sebelum melakukan penanganan.

"Dengan adanya integrasi ke SatuSehat, semua data nanti formatnya sama, data itu bisa dipertukarkan. Jadi misalnya sebelum ke RSCM, ada orang yang kena penyakit. Begitu dia dirujuk, sebelum pasien yang dirujuknya berangkat, data lengkapnya sudah bisa dilihat sama dokter di sini," kata Budi.

Sebelumnya, Staf Ahli Teknologi Kesehatan sekaligus Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes Setiaji mengatakan, fitur-fitur yang tersedia dalam PeduliLindungi sebelumnya akan tetap ada dalam aplikasi SatuSehat.

Fitur tersebut, yakni vaksinasi Covid-19, hasil tes antigen dan PCR, dan pindai QR code saat check-in.

Dalam aplikasi SatuSehat, sertifikat dan tiket vaksin Covid-19 tersinkronisasi secara otomatis.

Dalam waktu dekat, kata Setiaji, juga akan tersedia fitur baru bernama diari kesehatan yang dapat mencatat sekaligus memonitor kondisi kesehatan diri dan orang-orang terdekat.

Baca juga: SatuSehat Sulit Login, Kemenkes: Sementara Pakai Sertifikat Vaksin yang Dimiliki

Ada empat kondisi yang akan bisa dicatat pada fitur tersebut, yaitu pengukuran tubuh (tinggi dan berat badan), tekanan darah, gula darah, dan detak jantung.

Setelahnya, akan muncul berbagai informasi seperti kurva kesehatan, analisis, serta rekomendasi untuk tindakan lebih lanjut.

Dalam rencana pengembangannya, SatuSehat secara bertahap bakal menambahkan beragam fitur penunjang kesehatan personal lainnya yang datanya bersumber dan terintegrasi dengan rekam medis elektronik (RME) melalui Satu Sehat platform.

“Dari urusan imunisasi anak, antre ke rumah sakit, hasil pemeriksaan, hingga data pembelian obat nanti akan dapat diakses dan terintegrasi melalui Satu Sehat Mobile,” sebut Setiaji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com