JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta pengusaha sawit untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani sawit rakyat, bukan hanya menggenjot produktivitas.
Hal ini disampaikan Ma'ruf saat membuka Musyawarah Nasional XI Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (3/3/2023).
"Kita tidak ingin produktivitas perkebunan saja yang meningkat, tetapi juga pendapatan dan kesejahteraan petani sawit rakyat," kata Ma'ruf, Jumat.
Baca juga: Mentan SYL: Produktivitas Sawit Nasional Rendah, Baru 3–4 Ton per Hektar
Oleh karena itu, menurut Ma'ruf, kemitraan antara petani dan perusahaan yang didasari asas manfaat, keberlanjutan, dan saling menguntungkan harus terus dipromosikan.
Ia berharap, pola kemitraan antara petani sawit rakyat dan perusahaan dapat mengurangi jumlah masyarakat miskin di pedesaan karena data menunjukkan penduduk miskin di desa jumlahnya lebih banyak dibandingkan di kota.
Selain kemitraan, ia meminta perusahaan sawit untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat yang tinggal di sekitar perkebunan.
"Gapki dapat bekerja sama, membina, dan membimbing Pondok Pesantren untuk melahirkan santripreneur di bidang perkebunan dan industri kelapa sawit," kata Ma'ruf.
Ia juga mendorong pengusaha sawit untuk mengoptimalkan program tanggung jawab sosial perusahaan bagi masyarakat di sekitar kebun.
"Terakhir, saya minta jajaran kementerian dan lembaga terkait untuk segera melakukan harmonisasi regulasi, utamanya untuk penyelesaian status perkebunan di kawasan hutan serta percepatan program Peremajaan Sawit Rakyat, yang realisasinya masih belum sesuai target," ujar dia.
Baca juga: Dongkrak Produktivitas, Kebun Kelapa Sawit Rakyat Bakal Diremajakan
Ma'ruf mengatakan, industri sawit merupakan salah satu tumpuan sumber pendapatan negara.
Ia menyebutkan, devisa ekspor dari industri ini pada tahun 2022 mencapai 39,28 miliar dollar AS.
"Rekor ini rekor tertinggi jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Saya mempunyai keyakinan, industri sawit ke depan akan tetap menjadi pilar penting bagi perekonomian nasional," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.