Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Jokowi Wanti-wanti Terkait Koalisi, Pengamat: Tanda Semua Belum Permanen

Kompas.com - 27/02/2023, 14:13 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat mengatakan bahwa pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemenangan Pemilu Partai Amanat Nasional (PAN) menandakan bahwa koalisi yang sudah terbentuk belum permanen.

Diketahui, Jokowi mengingatkan agar partai jangan salah memilih koalisi untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

“Pernyataan Jokowi tersebut menandakan bahwa koalisi yang ada, yang dideklarasikan ini, sebagian besar masih belum permanen. Semua masih mencari jagonya untuk Pilpres di 2024,” kata Cecep saat dihubungi, Senin (27/2/2023).

PAN saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Baca juga: Di Rakornas PAN, Jokowi Ingatkan Jangan Salah Pilih Koalisi

KIB diketahui belum menentukan capres atau cawapres yang bakal resmi diusung pada tahun 2024.

Kemudian, PAN justru merekomendasikan capres di luar kadernya.

Ada sejumlah nama yang direkomendasikan sebagai capres maupun cawapres di internal PAN. Dua nama di antaranya hadir dalam Rakornas, yakni Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Jadi masih wait and see, semua partai juga. Mungkin ini harapannya tentu saja kalau saya membacanya, harapannya Jokowi PAN tetap akan mendukung calon yang akan nanti di-endorse oleh Jokowi,” ujar Cecep.

Baca juga: Jokowi Enggan Absen Capres-Cawapres di Rakornas PAN: Yang Hadir Sedikit, Semua Sudah Tahu...

“Tanda kutip “penerus Jokowi”, yang meneruskan program Jokowi karena Jokowi sendiri dia harusnya bisa men-challenge semuanya,” katanya lagi.

Diberitakan sebelumnya, dalam sambutannya di Rakornas Pemenangan Pemilu PAN di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (26/2/2023), Jokowi mengingatkan agar jangan salah memilih koalisi.

Menurut Jokowi, kerja sama dan berkoalisi harus memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa, bukan untuk memecah belah.

"Kerja sama itu penting. Koalisi itu penting. Jangan salah memilih koalisi. Yang paling penting perkuat kerja sama kebangsaan kita sehingga persatuan kita tetap terjaga dan kesatuan kita tetap terjaga," kata Jokowi dalam Rakornas Pemenangan Pemilu PAN yang ditayangkan melalui YouTube PAN TV, Minggu.

Baca juga: Soal Jokowi Ingatkan Jangan Salah Pilih Koalisi, PAN: Akan Selalu Bersama PPP dan Golkar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com