Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Kapolda Jambi Utamakan 4 Anggotanya Dievakuasi Lebih Dahulu

Kompas.com - 21/02/2023, 16:55 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak empat dari delapan anggota rombongan helikopter Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono yang mendarat darurat di kawasan hutan Kabupaten Kerinci, Jambi, telah berhasil evakuasi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, Kapolda Jambi meminta agar empat anggotanya dievakuasi lebih dahulu.

"Saya sampaikan bahwa Kapolda Jambi mengutamakan anak buahnya dulu atau anggota yang dievakuasi. Jadi beliau lebih mendahulukan anggotanya dulu, baru nanti beliau dan sisanya," ucap Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Lewat Jalur Udara, 4 Orang Rombongan Kapolda Jambi Berhasil Dievakuasi dari Hutan Kerinci

Menurut dia, empat orang lainnya, termasuk Kapolda Jambi, masih belum dievakuasi.

Adapun ada delapan orang yang terdiri dari tiga awak dan lima penumpang helikopter yang mendarat darurat di tengah hutan.

"Jadi sudah berhasil empat korban dievakuasi, sedangkan empat lainnya masih dalam proses evakuasi," ucapnya.

Ramadhan menjelaskan, evakuasi terhadap empat korban dilakukan dengan metode hoist, yaitu metode evakuasi dengan cara menaikkan korban menggunakan peralatan tali ke helikopter, jika lokasinya tidak memungkinkan bagi pesawat untuk mendarat.

Baca juga: 2 dari 4 Orang Rombongan Helikopter Kapolda Jambi Diterbangkan ke RS Bhayangkara untuk Perawatan Intensif

Ia menyebutkan, kondisi Kapolda Jambi dan tiga anggota lain belum memungkinkan untuk dievakuasi dengan metode hoist karena membutuhkan penanganan khusus.

Maka dari itu, anggota yang lebih memungkinkan dievakuasi melalui metode hoist akan diutamakan.

Diketahui, akibat pendaratan darurat itu, Kapolda mengalami patah tangan sebelah kanan.

"Sedangkan kondisi prioritas terhadap beliau dan yang lainnya juga tentu harus dengan penanganan khusus ya karena ini menggunakan metode hoist tadi. Jadi jangan sampai menghambat, jadi beliau mengutamakan anak buahnya dulu," ucapnya.

Adapun empat orang yang sudah dievakuasi adalah kopilot AKP Amos Freddy P Sitompul, Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Andri Ananta Yudhistira, Dirpolair Polda Jambi Kombes Michael Mumbunan, Koorspripim Kompol Ayani, dan ADC Briptu Muhardi Aditya.

Sementara itu, empat orang lainnya yang belum dievakuasi adalah Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono, Koorspripim Kompol Ayani, pilot AKP Ali Nurdin S Harahap, serta mekanik bernama Aipda Susilo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com