Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaker: Kondisi di PT GNI Kondusif, Kita Tinggal Kawal Hubungan Industrial

Kompas.com - 18/01/2023, 05:16 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Ketenakarjaan Ida Fauziyah mengatakan, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor akan berkunjung ke PT Gunbuster Nickel Indonesia (PT GNI) untuk menindaklanjuti hasil pertemuan antara pemerintah, karyawan dan perusahaan tersebut.

Ida mengatakan, kehadiran Wamenaker secara langsung di sana untuk memastikan pelaksanaan tindak lanjut dari kesepakatan antara PT GNI dengan karyawan. Kesepakatan tersebut diambil setelah pemerintah memediasi pihak karyawan dan PT GNI setelah kejadian kerusuhan pada pekan lalu.

"Pengawas turun dan besok Pak Wamen saya minta juga turun hari Kamis (19/1/2023) menindaklanjuti hasil pertemuan dengan manajemen GNI. Kita tinggal mengawal bagaimana kesepakatan yang sudah dibangun itu," ujar Ida di Kompleks Istana Kepresidenan pada Selasa (17/1/2023).

Baca juga: Lusa, Komisi III DPR Kunjungi PT GNI Lokasi Bentrokan Maut yang Tewaskan 2 Pekerja

Dia menuturkan, saat ini kondisi di PT GNI yang berada di Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah sudah sangat kondusif.

Selain itu, kepolisian juga sudah mengumumkan siapa saja yang bertanggung jawab atas kerusuhan di PT GNI.

Sehingga, yang terpenting saat ini adalah memastikan kesepakatan antara manajemen perusahaan dengan karyawan bisa berjalan dengan baik.

"Suasana sudah sangat kondusif. Hanya tinggal memastikan pelaksanaan kesepakatan. Membangun hubungan industrial yang harmonis antara pekerja dengan manajemen," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, kerusuhan terjadi di PT GNI pada Sabtu (14/1/2023).

Berdasarkan data Polda Sulteng, bentrokan ini menyebabkan dua pekerja meninggal yakni satu pekerja lokal dan satu lainnya pekerja asing.

Selain itu, sebanyak tujuh kendaraan dan alat berat juga dibakar massa. Kemudian seratus kamar mes pekerja ikut rusak dan dibakar massa.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, kerusuhan berawal dari ajakan mogok kerja.

Dalam keterangan resminya pada Senin (17/1/2023), Sigit menuturkan, ajakan mogok kerja itu muncul karena ada beberapa peristiwa terkait masalah industrial yang sedang dirundingkan.

Ia menyebutkan, ajakan mogok kerja itu menimbulkan pro dan kontra serta diwarnai upaya pemaksaan.

Baca juga: Bentrokan di PT GNI Tewaskan 2 Orang, Satu Korban Berasal dari Parepare, Seorang Lainnya WNA

Namun demikian, kata Sigit, tiba-tiba muncul kabar yang viral bahwa telah terjadi pemukulan oleh tenaga kerja asing (TKA) terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI). Informasi ini yang memprovokasi para pekerja.

"Muncul viral seolah-olah telah terjadi pemukulan oleh TKA terhadap TKI, sehingga inilah kemudian yang memunculkan pengaruh provokasi dan kemudian mengakibatkan terjadinya penyerangan," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bobby Akan Tetap Minta Rekomendasi ke PDI-P untuk Maju Pilkada Sumut

Bobby Akan Tetap Minta Rekomendasi ke PDI-P untuk Maju Pilkada Sumut

Nasional
RUU MK Belum Disahkan, Puan: Buat Apa Terburu-buru kalau Nanti Tak Bermanfaat

RUU MK Belum Disahkan, Puan: Buat Apa Terburu-buru kalau Nanti Tak Bermanfaat

Nasional
Komisi II Buka Peluang Panggil Pemerintah, Minta Penjelasan Soal Pengunduran Diri Bos Otorita IKN

Komisi II Buka Peluang Panggil Pemerintah, Minta Penjelasan Soal Pengunduran Diri Bos Otorita IKN

Nasional
KPK Akan Konfirmasi Hasto soal Informasi Baru Terkait Harun Masiku

KPK Akan Konfirmasi Hasto soal Informasi Baru Terkait Harun Masiku

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Janji Segera Limpahkan Berkas 20 Tersangka Lain

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Janji Segera Limpahkan Berkas 20 Tersangka Lain

Nasional
5 Pimpinan MPR RI Sambangi Nasdem Tower

5 Pimpinan MPR RI Sambangi Nasdem Tower

Nasional
Adam Deni Divonis 6 Bulan Bui di Kasus Ke-2 dengan Ahmad Sahroni

Adam Deni Divonis 6 Bulan Bui di Kasus Ke-2 dengan Ahmad Sahroni

Nasional
Jokowi Blak-blakan soal Harga lahan di IKN

Jokowi Blak-blakan soal Harga lahan di IKN

Nasional
Pimpinan Komisi II Kritik Putusan MA, Aturan Tak Bisa Diutak-atik demi Kepentingan Pihak Tertentu

Pimpinan Komisi II Kritik Putusan MA, Aturan Tak Bisa Diutak-atik demi Kepentingan Pihak Tertentu

Nasional
Pekan Depan, KPK Panggil Sekjen PDI-P Jadi Saksi Kasus Harun Masiku

Pekan Depan, KPK Panggil Sekjen PDI-P Jadi Saksi Kasus Harun Masiku

Nasional
Pimpinan Otorita IKN Mundur, Posisi Ridwan Kamil Disinggung

Pimpinan Otorita IKN Mundur, Posisi Ridwan Kamil Disinggung

Nasional
Belum Terjual, Mobil Rubicon Mario Dandy Turun Harga Jadi Rp 600 Juta

Belum Terjual, Mobil Rubicon Mario Dandy Turun Harga Jadi Rp 600 Juta

Nasional
Diduga Ada Tekanan Bikin Pucuk Pimpinan Otorita IKN Mundur

Diduga Ada Tekanan Bikin Pucuk Pimpinan Otorita IKN Mundur

Nasional
Pimpinan Otorita IKN Mundur Diduga Akibat Target Kurang Realistis

Pimpinan Otorita IKN Mundur Diduga Akibat Target Kurang Realistis

Nasional
Pengusaha UEA Puji IKN, Jokowi: Saya Enggak Suka Pujian, tapi Kepastian Investasi

Pengusaha UEA Puji IKN, Jokowi: Saya Enggak Suka Pujian, tapi Kepastian Investasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com