Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Argentina dan Perancis, Wapres Sebut Maroko Harus Jadi Inspirasi

Kompas.com - 20/12/2022, 14:16 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berpandangan, sepak bola Indonesia harus menjadikan tim nasional Maroko sebagai inspirasi meski tim yang menjadi juara dan runner-up Piala Dunia 2022 adalah Argentina dan Perancis.

Menurut Ma'ruf Amin, Maroko telah membuktikan bahwa tim yang tidak diperhitungkan dapat menembus babak semifinal piala dunia dan bermain dengan sangat baik.

"Mungkin yang penting bukan dari Argentina lawan Perancis, tapi penampilan Maroko. Saya kira, buat kita penting itu biar yang tidak diperhitungkan tetapi dia bisa masuk semifinal dan mainnya bagus sekali, itu fenomena baru," kata Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Ma'ruf Amin mengatakan, Maroko sebagai tim kuda hitam mampu bersaing dengan tim-tim asal Eropa dan Amerika Latin selama gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar.

Baca juga: Wapres Minta Publik Waspada meski Kasus Covid-19 Landai Jelang Natal dan Tahun Baru

Ia menyebutkan, hal itu merupakan buah dari program pembibitan yang membawa para pemain Maroko berlaga di liga-liga Eropa, seperti Inggris dan Perancis.

"Ini buat kita menjadi inspirasi, kalau Maroko bisa, kenapa Indonesia tidak bisa?" ujar Ma'ruf Amin.

Seperti diketahui, Timnas Maroko tampil mengejutkan di ajang Piala Dunia 2022. Mereka bisa mencapai babak empat besar turnamen sepak bola dunia paling bergengsi itu.

Padahal, Maroko awalnya tidak diperhitungkan tetapi mampu mengalahkan sejumlah tim unggulan seperti Belgia, Spanyol, dan Portugal dalam perjalanan menuju babak semifinal.

Sayangnya, perjalanan Maroko terhenti setelah dikalahkan Perancis. Kemudian, harus harus puas di peringkat keempat usai takluk dari Kroasia pada pertandingan perebutan tempat ketiga.

Baca juga: Maroko Ukir Kisah Hebat di Piala Dunia 2022, Sambutan Meriah untuk Para Pencetak Sejarah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Nasional
Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Nasional
Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Nasional
Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Nasional
PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

Nasional
Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com