"Saya tetap ngotot untuk bisa membantu istri saya, karena saya tahu, dalam kondisi menangis tidak pernah sepeti itu?” ucap Sambo kepada hakim.
“Tidak pernah itu maksunya?” tanya Hakim Wahyu.
“Tidak pernah menelepon saya dalam kondisi menangis Yang Mulia,” kata Sambo.
Lebih lanjut, kata Sambo, Putri telah meyakinkan bahwa situasi malam itu telah aman lantaran ajudan lainnya yakni Bripka Ricky serta Sopir Kuat Ma'ruf telah menjaganya.
“Istri saya sampaikan, ‘sudah ini semua sudah, Kuat dan Ricky juga sudah tidur di depan tangga’. Ya sudah, besok pagi saya kembali, ‘ya sudah Mah kalau begitu. Kalau ada apa-apa kamu telepon saya’,” papar Sambo.
Baca juga: Misteri Perempuan Menangis di Rumah Bangka: Diungkap Richard Eliezer, Dibantah Ferdy Sambo
“Apa reaksi Saudara ketika istri hubungi Saudara?” timpal Hakim Wahyu.
“Saya kaget Yang Mulia, tidak seperti biasa. Istri saya telepon dalam kondisi menangis dan berbisik seperti itu,” tutur Sambo dengan suara mulai bergetar.
Dalam kasus ini, Sambo dan Putri didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J bersama dengan Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.
Dalam dakwaan jaksa, Richard Eliezer menembak Brigadir J atas perintah mantan Kepala Divisi (Kadiv) Propam kala itu, Ferdy Sambo. Peristiwa pembunuhan Yosua disebut terjadi setelah cerita Putri Candrawathi yang mengaku dilecehkan Yosua di Magelang.
Baca juga: Eks Karo Provos ke Ferdy Sambo: Komandan Tega Hancurkan Saya dan Keluarga
Kemudian, Ferdy Sambo marah dan merencanakan pembunuhan terhadap Yosua yang melibatkan Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf. Akhirnya, Brigadir J tewas di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.
Atas perbuatannya, Richard Eliezer, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 56 ke-1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.