Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pancasila sebagai Identitas Nasional

Kompas.com - 05/12/2022, 00:00 WIB
Issha Harruma

Penulis


KOMPAS.com – Pancasila merupakan salah satu identitas nasional Indonesia.

Dalam konteks bangsa, identitas nasional mengacu pada kebudayaan atau karakter khas. Sementara dalam konteks negara, identitas nasional tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan.

Kedua unsur identitas ini terangkum dalam Pancasila. Dengan begitu, Pancasila merupakan identitas nasional Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Baca juga: Apa Itu Identitas Nasional?

Pancasila sebagai identitas nasional

Pancasila merupakan identitas nasional yang berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi nasional Indonesia.

Pancasila adalah kepribadilan bangsa yang digali dari nilai-nilai yang telah tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan budaya Indonesia.

Pancasila dirumuskan melalui musyawarah dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang diwakili oleh anggota yang berasal dari berbagai wilayah dan bukan dipaksakan oleh kekuatan tertentu.

Prinsip-prinsip dasar ditemukan oleh para pendiri bangsa dari filsafat hidup bangsa Indonesia dan kemudian digeneralisasi menjadi suatu prinsip dasar filsafat negara, yaitu Pancasila.

Dengan demikian, Pancasila betul-betul merupakan nilai dasar yang merupakan identitas dan karakter bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai identitas nasional Indonesia adalah sumber motivasi, inspirasi, pedoman berperilaku, dan sekaligus tolak ukur kebenarannya.

Baca juga: Fungsi dan Tujuan Identitas Nasional

Contoh identitas nasional Indonesia

Selain Pancasila, Indonesia memiliki identitas nasional yang lain.

Contoh identitas nasional Indonesia yang membedakan dengan negara lain, yakni:

  • Lagu kebangsaan Indonesia Raya;
  • Bahasa nasional, yaitu Bahasa Indonesia;
  • Lambang negara Garuda Pancasila;
  • Bendera negara , yaitu Bendera Merah Putih;
  • Semboyan negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika;
  • Konstitusi negara, yaitu UUD 1945;
  • Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat;
  • Konsepsi wawasan nusantara;
  • Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional.

Baca juga: Contoh Identitas Nasional Indonesia

 

Referensi:

  • Hasoloan, Jimmy dkk. 2016. Pancasila dan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Deepublish.
  • Rosmawati dan Hasanal Mulkan. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Kencana.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com