Bagi Uni Eropa misalnya, jika nikel diolah di Indonesia, maka industri di sana akan banyak yang tutup dan pengangguran akan meningkat.
Namun demikian, Kepala Negara menegaskan bahwa Indonesia juga memiliki hak untuk menjadi negara maju.
"Negara kita ingin menjadi negara maju, kita ingin membuka lapangan kerja. Kalau kita digugat saja takut, mundur, enggak jadi, ya enggak akan kita menjadi negara maju," kata Jokowi.
"Saya sampaikan kepada menteri, 'Terus, tidak boleh berhenti.' Tidak hanya berhenti di nikel tetapi terus yang lain," tegas Jokowi.
Baca juga: ATN Indonesia Mineral Jajaki Kerja Sama Bangun Pabrik Nikel untuk Baterai Kendaraan Listrik
Jokowi mengingatkan, Indonesia sudah ratusan tahun mengekspor bahan mentah, baik hasil tambang maupun bahan mentah lain, sehingga kini aktivitas itu harus dihentikan.
Sebagai gantinya, Jokowi meminta agar pemerintah mencari investor supaya bahan mentah bisa diolah di dalam negeri.
"Setop, cari investor, investasi agar masuk ke sana sehingga nilai tambahnya ada," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.