Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evakuasi Gempa Cianjur, Polri Cari Korban Hilang yang Sempat Bergantung di Pohon

Kompas.com - 28/11/2022, 15:45 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pihak Kepolisian melakukan pencarian korban hilang akibat gempa Cianjur, Jawa Barat, di wilayah Kampung Gunung Lanjung Cicadas, Desa Cijedil, Kecamatan Cugeunang.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, pencarian di wilayah tersebut berawal dari adanya laporan seseorang yang melihat ada warga berusaha menyelamatkan diri dengan bergelantung di pohon. Namun, warga itu terbawa pergerakan tanah.

"Tim sejak pagi sudah bergerak ke lokasi di mana diperoleh keterangan bahwa korban terakhir bergelantung di pohon untuk minta tolong, namun tetap terbawa pergeseran tanah," kata Dedi dalam keterangan tertulis, Senin (28/11/2022).

Baca juga: 2 Jenazah Ditemukan, Korban Hilang Gempa Cianjur Tersisa 9 Orang

Dedi mengatakan, empat satwa anjing K9 dan 12 personel dikerahkan ke lokasi tersebut.

Kemudian, Dedi menyebut pihaknya juga telah berkoordinasi dengan saksi, Basarnas, TNI, dan relawan untuk memaksimalkan pencarian.

"Mudah-mudahan bisa ketemu dan diimbau bagi warga yang memiliki informasi seperti itu silakan melapor ke kami dan akan dilakukan pencarian," ujarnya.

Lebih lanjut, Dedi mengatakan, tim evakuasi gabungan hingga saat ini masih terus bekerja.

Ia membeberkan, proses pencarian sangat bergantung pada faktor cuaca, mengingat kondisi lokasi longsoran sangat licin apabila terkena hujan.

"Beberapa hari ini informasinya di sana hujan, tapi pencarian tetap dilakukan maksimal dan penuh kehati-hatian. Begitu juga penggunaan alat berat, harus benar-benar mempertimbangkan medannya," tutur Dedi.

Baca juga: Komunitas Tukang Cukur dan Freestyler Galang Dana untuk Korban Gempa Cianjur

Diketahui, gempa di Cianjur terjadi pada Senin kemarin memiliki kekuatan magnitudo 5,6. Ini mengakibatkan banyak warga menjadi korban.

Dilansir dari data BNPB, per Sabtu (26/11/2022) sore dilaporkan ada 318 orang meninggal dunia.

Dari data yang sama, mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat peristiwa terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com