Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jokowi yang Tak Minder Saat Bersalaman dengan Para Pemimpin G20

Kompas.com - 26/11/2022, 17:07 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menceritakan pengalamannya saat merasa percaya diri bersalaman dengan para pemimpin dunia di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 baru-baru ini.

Menurut Presiden, saat bersalaman dirinya merasa Indonesia mampu berdiri tegak di tengah negara-negara besar dunia.

Jokowi pun menegaskan bahwa sikap percaya dirinya itu karena meyakini bahwa Indonesia merupakan negara besar.

"Waktu kemarin di G20 semua lihat kan? Kita mampu berdiri tegak dengan kepala mendongak di antara negara besar dunia. Saya waktu salaman dengan mereka, dengan Presiden Biden saya salaman juga," ujar Jokowi saat memberikan sambutan di acara Gerakan Indonesia Satu yang digelar dan dihadiri relawannya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (26/11/2022).

"Kita negara besar, waktu salaman dengan Presiden Xi Jinping (Presiden China), di sana negara besar di sini juga negara besar. Saya salaman juga begini (mempraktikkan bersalaman dengan kepala mendongak)," lanjutnya.

Baca juga: Di GBK, Relawan Jokowi Deklarasikan 2024 Manut Jokowi

Presiden lantas menekankan, sebagai warga dari negara berkembang, masyarakat Indonesia tak perlu menunduk saat bersalaman dengan warga negara maju.

Dia pun mengajak masyarakat Indonesia lebih percaya diri dan optimistis.

Caranya, yakni dengan bekerja keras dan menghindari sikap sering mengeluh.

"Kita bangsa besar yang benar-benar memiliki keinginan untuk jadi negara maju dengan kerja keras yang tinggi, tanpa lelah, tanpa menyerah. Jangan dikit-dikit mengeluh, jangan dikit-dikit mengeluh, bukan bangsa pekerja keras namanya," kata Jokowi.

"Setuju? semuanya harus bekerja keras setuju? semua harus bekerja keras tanpa lelah tanpa menyerah setuju?," lanjutnya kepada para relawan yang mengikuti acara.

Baca juga: Jokowi Ungkap Prinsip Paling Penting yang Harus Dimiliki Presiden Selanjutnya, Apa Itu?

Lebih lanjut Kepala Negara mengungkapkan, saat perhelatan KTT G20 lalu, Indonesia juga dipuji oleh dana moneter internasional (IMF).

Menurut IMF, Indonesia adalah titik terang ekonomi dunia di tengah kesuraman ekonomi global.

Terlebih, karena perekonomian Indonesia masih mampu tumbuh sebesar 5,72 persen.

"Oleh sebab itu kita wajib bersyukur negara-negara besar saja tidak kuat menahan gejala resesi global tapi alhamdulilah dengan kewaspadaan yang baik kita bisa bertahan bahkan naik angkanya di angka 5,72," kata Jokowi

"Alhamdulilah kita patut bersyukur ini kita tidak sombong tapi kita dipuji di mana-mana. Pemimpin-pemimpin negara lain memuji negara kita karena kita bisa mengendalikan inflasi, bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita, ini yang wajib kita syukuri," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com