Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2022, 15:37 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad ingin Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto segera bertemu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar untuk membahas soal pendirian Sekretaris Bersama (Sekber) Koalisi Gerindra-PKB.

“Harapan kita, minggu depan itu Pak Prabowo dan Pak Muhaimin itu punya waktu yang sinkron,” tutur Dasco ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (25/11/2022).

“Kita akan usahakan minimal sebelum tutup tahun juga, (Sekber Gerindra - PKB) itu sudah kita resmikan,” sambungnya.

Dia menambahkan, pembicaraan tentang peresmian Sekber Gerindra-PKB ini, tak harus dibarengi deklarasi pengusungan pasangan calon (paslon) untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Adapun dalam nota kesepakatan koalisi antara kedua partai, kewenangan penentuan calon (capres) presiden dan calon wakil presiden (cawapres) hanya bisa diputuskan oleh Prabowo dan Muhaimin.

“Ya kalau pembicaraan capres dan cawapres kan bisa duduk bareng kapan saja, enggak usah pas peresmian Sekber kan juga bisa dilakukan, karena yang menentukan cuma dua orang itu,” paparnya.

Dasco yakin Prabowo dan Muhaimin menperhitungkan momentun pengumuman capres-cawapres. Oleh karena itu, semua pihak di internal partai masing-masing, hanya bisa menunggu keputusan keduanya.

“Bahwa kemudian kan satu dan lain hal antara lain (soal) waktu (deklarasi), itu pembicaraan belum selesai, ya kita tunggu saja,” imbuhnya.

Diketahui koalisi Gerindra-PKB diisukan goyah setelah munculnya wacana Prabowo bakal berpasangan dengan Ganjar Pranowo untuk menghadapi Pilpres mendatang.

Muhaimin pun buka suara atas isu tersebut. Ia mengancam bakal membentuk komposisi baru jika wacana itu terealisasi.

Namun demikian, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda menegaskan bahwa respons Muhaimin itu ditunjukkan karena kaget atas kemunculan wacana tersebut.

Ia menegaskan PKB tak sepakat dengan ide mengawinkan Prabowo dengan Ganjar, karena hal itu berarti merusak kesepakatan koalisi yang sudah ada.

Akan tetapi, Huda mengeklaim pihak Gerindra telah menyatakan tetap menghormati kesepakatan koalisi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendes Abdul Halim Bantah PKB Ditawari Jatah Kursi di Kabinet Prabowo saat Bertemu Jokowi

Mendes Abdul Halim Bantah PKB Ditawari Jatah Kursi di Kabinet Prabowo saat Bertemu Jokowi

Nasional
KPU Rekapitulasi Suara Papua dan Papua Pegunungan Hari Terakhir, Besok

KPU Rekapitulasi Suara Papua dan Papua Pegunungan Hari Terakhir, Besok

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Nasional
Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Nasional
Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Nasional
Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Nasional
Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada, Pemenangnya Peraih Lebih dari 50 Persen Suara

Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada, Pemenangnya Peraih Lebih dari 50 Persen Suara

Nasional
900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

Nasional
Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Nasional
Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Nasional
PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

Nasional
Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Nasional
KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

Nasional
Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Nasional
KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com