Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Wakil Ketua Komisi V Tertawa Lihat Kepala BMKG Sembunyi di Bawah Meja Saat Gempa Terjadi....

Kompas.com - 22/11/2022, 14:06 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Roberth Rouw tertawa saat guncangan gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo di Cianjur, Jawa Barat, terasa hingga ke Gedung DPR, Jakarta Pusat, kemarin.

Rouw juga menertawakan reaksi yang dilakukan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati di ruang rapat. Saat itu, Dwikorita langsung bersembunyi ke bawah meja.

Momen ini terekam dalam siaran langsung dari Komisi V DPR di YouTube pada Senin (21/11/2022) siang.

Saat gempa terjadi, Komisi V DPR sedang menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kepala BMKG dan Kepala Basarnas mengenai evaluasi pelaksanaan APBN tahun anggaran 2022, antisipasi potensi terjadinya cuaca ekstrem, dan penyerahan hasil kompilasi kunjungan kerja pada masa persidangan I tahun sidang 2022/2023.

Baca juga: Mengapa Gempa M 5,6 di Cianjur Sangat Merusak? Ini Penjelasan BMKG

Baru saja Rouw membuka rapat, tiba-tiba peserta di ruang rapat Komisi V DPR merasakan guncangan. Guncangan itu terlihat jelas dalam siaran langsung YouTube Komisi V DPR.

Namun, Rouw malah tertawa cengengesan.

"Ketiga, Basarnas perlu peningkatan SDM dan perlengkapan peralatan Basarnas... Gempa? He he he he he. Kekekek. Ini BMKG bikin gempa ini. Ini, ha ha ha ha ha," ujar Rouw.

Dwikorita lantas langsung menyarankan kepada seluruh hadirin di ruang rapat agar ikut bersembunyi di bawah meja.

Tampak Rouw justru meledek Dwikorita.

Baca juga: Lapor ke Wapres, RK Sebut Pengungsi Gempa Cianjur Capai 13.000 Orang

"Mohon maaf, kalau ada gempa sembunyi di bawah meja," kata Dwikorita.

"Ini lihat ini harus ikut Kepala BMKG. Iya Kepala Basarnas belum ikut (sembunyi di bawah meja). BMKG sudah langsung masuk meja. Ha ha ha ha ha," canda Rouw.

Dwikorita tetap mengingatkan Rouw dan lain-lain, apabila ada gempa susulan, maka mereka dimohon untuk bersembunyi di bawah meja terlebih dahulu.

Jika kondisi sudah tenang, barulah mereka semua keluar ruangan dari 2 pintu.

Lagi-lagi, Rouw tertawa. Pasalnya, hanya ada satu pintu keluar dari ruang rapat Komisi V DPR.

"Mohon izin sebentar Bapak. Seandainya ada lagi, mohon untuk masuk di bawah meja. Dan kalau sudah tenang, sebaiknya kita keluar melalui pintu, dibagi yang sebelah sana pintu sana, sebelah sana pintu sana," saran Dwikorita.

"Enggak ada pintu lain lagi ibu, satu pintu saja hahahaha," balas Rouw.

"Oh saya pikir ada. Berarti sebetulnya sebaiknya 2. Tapi okelah. Mungkin kita jalan dulu saja. Nanti kalau ada lagi sembunyi lagi. Terima kasih," kata Dwikorita.

Rouw tidak setuju untuk melanjutkan rapat. Dia meminta agar rapat diskors terlebih dahulu menunggu situasi tenang.

Baca juga: Kemensos Dirikan Tenda, Dapur Umum, Toilet, hingga Sarana Air Bersih untuk Korban Gempa Cianjur

Akhirnya, semua hadirin rapat di Komisi V DPR keluar ruangan. Rapat pun diskors sekitar 30 menit.

"Harusnya kalau gempa begini kita keluar dulu. Tunggu mungkin 30 menit baru kita masuk lagi. Jadi kita skors kita keluar dulu lah he he he. Ya?" tanya Rouw masih sambil terkekeh.

"Mumpung tenang kita keluar dulu," jawab Dwikorita.

"Ya, ya. Jadi saya skors ya," ucap Rouw sambil mengetuk palu.

Tiga puluh menit kemudian, Rouw kembali masuk ke dalam ruang rapat untuk membuka rapat kembali.

Rouw menyampaikan bahwa rapat tidak bisa dilanjutkan lantaran Kepala BMKG dan Kepala Basarnas sibuk berkoordinasi perihal gempa bumi Cianjur yang ternyata terjadi di darat.

Sehingga, Rouw memperkirakan mungkin saja ada gempa susulan dan kerusakan parah di Cianjur.

"Saya cabut skors ya. Sekaligus saya menyampaikan karena Kepala BMKG dan Kepala Basarnas tadi sudah koordinasi karena gempanya ini di darat jadi kemungkinan besar ini ada susulan," kata Rouw.

"Kemungkinan besar akan terjadi kerusakan. Jadi kami sepakat sidang ini kami skors sampai besok (hari ini) siang jam 2. Saya tunda sampai besok. Terima kasih," tutup dia sambil mengetuk palu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com