JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut (AL) tengah menjajaki pembelian drone hingga senjata sniper yang akan digunakan untuk para infanteri Korps Marinir.
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya Madya Ahmadi Heri Purwono mengatakan, senjata sniper yang diincar tersebut merupakan salah satu yang paling modern.
Selain itu, Heri mengungkapkan, TNI AL juga sedang menjajaki pengadaan senjata perorangan untuk prajurit pasukan khusus, yakni Detasemen Jalamangkara (Denjaka) dan Intai Amfibi (Taifib).
“Kita juga sedang membeli alat peroangan senjata untuk melengkapi pasukan khusus kita, yaitu Denjaka dan Taifib, juga perorangan pasukan-pasukan infanteri (Marinir) kita, ada sniper yang paling modern, ada drone,” ujar Heri usai memimpin upacara peringatan HUT ke-77 Korps Marinir di Sarang Petarung Marinir, Cilandak, Jakarta, Selasa (15/11/2022).
Baca juga: TNI AL Siapkan Prosedur Evakuasi Delegasi G20 melalui Jalur Laut
Heri mengakui bahwa upaya mendatangkan drone untuk Korps Baret Ungu tak lepas dari kecamuk peperangan antara Rusia dan Ukraina.
Heri mengatakan, peperangan kedua negara banyak melibatkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) drone.
Untuk itu, prajurit berjuluk “Hantu Laut” pun tengah dirancang untuk mengarah pada penggunaan alutsista tersebut.
“Insya Allah di 2023-2024 nanti kita akan mengambil senjata itu, perlu proses, ada negosiasi, ada penawar, ada syarat-syarat bagaimana bisa memiliki senjata tersebut dan sebagainya, Insya Allah tahun 2023 nanti,” ungkap dia.
Baca juga: TNI AL Akan Terapkan Pengamanan Siap Tempur di G20 Bali
Selain itu, Heri mengungkapkan, TNI AL saat ini tengah memodernisasi sistem kendali senjata dan alat bidik dua jenis tank amfibi milik marinir buatan Rusia, yakni BMP-3F dan PT-76.
Dari hasil modernisasi ini, nantinya BMP-3F bisa mengunci 5 hingga 15 sasaran sekaligus pada posisi kanan maupun kiri.
Dari bidikan tersebut, BMP-3F dapat melancarkan tembakan secara otomatis dan berturut-turut.
Baca juga: Pasukan Elite TNI AL Denjaka dan Kopaska Dikerahkan Amankan G20 Bali
Ia menargetkan upaya modernisasi tersebut akan rampung pada pertengahan 2023.
“Insya Allah pertengahan 2023 akan selesai, minimal kita punya 57 tank BMP-3F yang siap tempur, siap digunakan untuk suatu saat,” ujarnya.
“Juga kita berusaha mengajukan kepada teman-teman Kemenhan untuk pengadaan BMP-3F yang selama ini masih tertunda jumlahnya, untuk sambil menunggu itu dilaksanakan adalah modernisasi tadi,” imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.