Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Fomepizole untuk Obat Gagal Ginjal, Kemenkes: Kami Tidak Komersialisasi Obat-obatan

Kompas.com - 03/11/2022, 18:20 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan tidak ada komersialisasi atas obat-obatan yang dipilih untuk pengobatan penyakit gagal ginjal akut.

Adapun obat yang dipilih sebagai penawar (antidotum) adalah Fomepizole yang diyakini mampu mengikat racun dalam ginjal. Obat tersebut didatangkan dari sejumlah negara, yaitu Singapura, Australia, Jepang, dan Amerika Serikat.

"Kami sampaikan tidak ada komersialisasi obat-obatan oleh Kemenkes, tetapi semata-mata hanya untuk menyelamatkan anak-anak," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril kepada wartawan, Kamis (3/11/2022).

Baca juga: Satu Pasien Sembuh, Kini Tidak Ada Kasus Gagal Ginjal Akut di Kota Bandung, Dinkes: Tetap Waspada

Syahril menyebut, pemerintah punya pertimbangan matang dalam memilih Fomepizole sebagai antidotum.

Obat ini memiliki efikasi yang paling tinggi dan sudah direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

Pertimbangan lainnya adalah adanya perbaikan kondisi dari pasien yang dirawat di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo setelah diberikan obat tersebut. Tercatat, tidak ada perburukan dan penambahan kasus gagal ginjal akut ini menurun setelah obat didatangkan.

"WHO sudah mengindikasikan penyebab gagal ginjal karena (intoksikasi) etilen glikol dan dietilen glikol (EG/DEG) dan lainnya, dan Fomepizole menjadi opsi antidot. Jadi bukan berdasarkan asumsi-asumsi," tutur dia.

Baca juga: 2 Perusahaan Bantah Gunakan Bahan Pelarut Obat Sirup Penyebab Gagal Ginjal Akut

Syahril bilang, sebagian besar pasien anak di RSCM menunjukkan perkembangan kondisi kesehatan yang terus membaik. Dalam hal ini, kata dia, efikasi dalam memberikan kesembuhan sangat efektif.

Adapun saat ini, pemerintah sudah memiliki 246 vial Fomepizole. Sebanyak 87 persen di antaranya merupakan donasi dari negara lain, yaitu dari Perusahaan Takeda, Jepang.

"Setelah pemberiannya, pasien terus membaik dan ini membuktikan pengobatannnya efektif menyembuhkan dan mengurangi perburukan gejala. Kita bisa lihat kasus sejak 18 Oktober sudah turun," beber dia.

Sebagai informasi, per Selasa (2/11/2022), kasus gagal ginjal mencapai 325 kasus. Total angka kematian akibat gagal ginjal akut sebanyak 178 orang atau 54 persen (fatality rate).

Baca juga: Jangan Abai, Nyeri Saat Buang Air Kecil Bisa Jadi Tanda Penyakit Batu Ginjal

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengeklaim, angka kematian itu sudah menurun dibandingkan sebelumnya yang sempat mencapai 60 persen.

Menurut catatannya, Provinsi DKI Jakarta yang memiliki persebaran kasus paling tinggi. Akan tetapi, Budi Gunadi tak memerinci berapa angka kasus di DKI Jakarta yang terkini.

"Dan memang ada konsentrasi di beberapa provinisi tertentu, terutama di daerah Sumatera Utara, daerah Jawa bagian barat, bagian timur, dan juga daerah Sulawesi Selatan," kata Budi Gunadi dalam rapat, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com