JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berharap, Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Parternership/CEPA) antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UAE) dapat segera diratifikasi sebelum Presiden UEA Mohammed bin Zayed (MBZ) bekunjung ke Indonesia pada pertengahan November 2022.
Saat bertemu MBZ di Istana Al Shatie, Abu Dhabi, Rabu (2/11/2022) kemarin, Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa perjanjian tersebut masih dalam proses ratifikasi di Indonesia.
"Kita harapkan nanti ketika beliau datang ke sana, itu sudah selesai ratifikasi itu, detil-detil itu sudah tersepakati," kata Ma'ruf Amin dalam keterangan pers, Kamis (3/11/2022).
Duta Besar Republik Indonesia untuk UEA Husin Bagis menuturkan, CEPA antara Indonesia dan UEA merupakan perjanjian dagang yang paling cepat disepakati, yakni hanya 9 bulan karena didorong oleh kedua kepala negara.
Baca juga: Presiden UEA Akan Resmikan Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo
Ia menyebutkan, pemerintah UEA telah meratifikasi perjanjian tersebut. Sedangkan Indonesia masih memprosesnya.
"Kita desak Jakarta melalui Mendag kalau bisa sebelum G20 ini sudah selesai juga, mudah-mudahan nanti bisa selesai sehingga 1 Januari bisa diimplementasikan," ujar Husin.
Husin mengatakan, dengan perjanjian ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap nilai perdagangan antara Indonesia dan UEA dapat bertambah 3-4 kali lipat.
"Kalau sekarang ini perdagangan kedua negara 4 miliar dollar AS, kita ekspor kurang lebih 2 miliar kita impor juga sekitar 2 miliar. Nah, Pak Jokowi maunya kalau bisa 3 atau 4 kali lipat ke depan setelah ada CEPA ini," kata Husin.
Husin lantas mengatakan, perjanjian ini bakal menguntungkan Indonesia karena Indonesia bisa mengekspor barang ke UEA dengan bea masuk nol persen.
Baca juga: Terbang ke Timur Tengah, Wapres Akan Temui Presiden UEA hingga Hadiri KTT Perubahan Iklim
Ia mencontohkan, saat ini nilai impor perhiasan emas di UEA dari Indonesia sangat kecil, yakni 200 juta dollar AS, dibandingkan Singapura yang mencapai 1,2 miliar dollar AS.
Menurut Husin, nilai Singapura lebih tinggi karena mereka mempunyai perjanjian perdagangan bebas dengan UEA sehingga bea masuk barang dari Singapura nol persen.
"Nah sekarang dengan kita zero percent, saya yakin yang 1,2 miliar dollar ke Singapura, Indonesia product akan langsung dari Indonesia ke sini, itu yang paling gampang," kata Husin.
"Tentu ada palm oil, ada bank, banyak yang lain-lain juga akan jadi zero percent insya Allah jadi akan keliatan nyata hasilnya," ujarnya lagi.
Untuk diketahui, dokumen CEPA antara Indonesia dan UEA disepakati ketika Jokowi bertemu MBZ di Abu Dhabi pada 1 Juli 2022 lalu.
Baca juga: Puan Apresiasi Dukungan UEA dan Australia terhadap Proyek IKN Nusantara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.