Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akan Telepon 3 Pemimpin Dunia, Konfirmasi Kehadiran di KTT G20

Kompas.com - 02/11/2022, 11:50 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku akan menghubungi tiga pemimpin negara anggota G20 untuk meminta konfirmasi kehadiran di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022 mendatang.

"G20, tinggal 3 (pemimpin) yang belum (memastikan hadir), nanti akan saya telpon untuk mengkonfirmasi kedatangan beliau-beliau," kata Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Namun, Jokowi tidak menyebut tiga pemimpin negara yang belum menyatakan kehadiran tersebut.

Kendati demikian, Jokowi menilai tigkat kehadiran para pemimpin G20 pada KTT G20 mendatang terbilang cukup tinggi.

Baca juga: Jokowi: Presidensi G20 adalah Kepercayaan bagi Indonesia

Menurut Jokowi, sebuah kehormatan bagi Indonesia ketika ada sekitar 17 pemimpin negara yang memastikan hadir di pertemuan tersebut.

"Di dalam keadaan normal pun angka 18, angka 17 (pemimpin yang hadir) sudah banyak sekali, yang artinya dalam situasi yang sangat sulit seperti ini beliau-beliau datang sebuah kehormatan buat kita," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan, tingkat kehadiran para pemimpin negara G20 pada KTT G20 sangat tinggi.

"Mengenai kehadiran para leaders, per saat ini tingkat kehadiran para pemimpin sangat tinggi," kata Retno seusai rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/10/2022).

Baca juga: Jokowi Akan Gelar Pertemuan Bilateral dengan 18 Pemimpin Dunia di KTT G20, Termasuk Joe Biden

Retno Marsudi tidak menungkapkan pemimpin negara mana saja yang sudah mengkonfirmasi bakal hadir di Bali.

Namun, ia menyebut dua kepala negara yang baru menjabat telah menyatakan akan hadir, yakni Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Perdana Menteri Giorgia Meloni.

Sementara itu, Retno mengatakan, masih ada beberapa kepala pemerintah yang masih ditunggu konfirmasi kehadirannya, misalnya presiden Brasil yang baru saja menyelesaikan pemilihan umum.

"Brasil baru saja putaran kedua election-nya, sudah selesai, tapi juga serah terimanya atau presiden baru mulai akan menjabat 1 Januari sehingga kita masih tunggu dari brasil siapa yang akan mewakili dalam KTT nanti," kata Retno Marsudi.

Baca juga: Delegasi dan Jurnalis G20 Bebas Visa Kunjungan Mulai Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com