Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/10/2022, 13:13 WIB
Valmai Alzena Karla Martino,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, pemerintah sudah mendatangkan antidotum (obat penawar) fomepizole dari Singapura dan Australia, untuk menangani kasus gagal ginjal akut di Tanah Air.

Sebagai informasi, fomepizole berfungsi sebagai penangkal yang digunakan untuk mengobati keracunan etilen glikol (antibeku).

“20 vial tiba pada tanggal 10 dan 18 Oktober, di mana digunakan untuk perobatan ke pasien yang ada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,” kata Syahril dalam konferensi pers daring, Kamis (27/10/2022).

Ia mengatakan, 10 vial fomepizole akan datang pada Kamis ini, dan akan didistribusikan ke seluruh rumah sakit rujukan pemerintah yang merawat pasien gangguan ginjal akut.

Baca juga: Update Kasus Gagal Ginjal Akut: Total 269 Terdiagnosis, 157 Orang Meninggal

“Sementara 16 vial yang didatangkan dari Australia pada tanggal 22 Oktober lagi didistribusikan kepada Rumah Sakit M. Djamil Padang, Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya, Rumah Sakit Adam Malik Medan, dan Rumah Sakit Zainal Abidin Aceh,” ujar Syahril.

Syahril mengungkapkan, total fomepizole yang telah datang, yakni 30 vial dari Singapura dan 16 vial dari Australia.

“Kami sampaikan juga Insya Allah dalam waktu dekat kita sudah mendapatkan kesanggupan obat antidotum fomepizole ini sebanyak 200 vial lagi yang akan didatangkan dari Jepang yang merupakan donasi dari perusahaan Takeda yang Insya Allah akan datang minggu depan dan kita akan langsung distribusikan ke rumah sakit-rumah sakit pemerintah,” katanya.

Kemenkes merencanakan akan ada penambahan obat fomepizole sebanyak 70 vial yang akan didatangkan dari Singapura.

Baca juga: Pasien Anak Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut di Cilincing, Ada Riwayat Demam Tinggi lalu Konsumsi Obat Warung...

Sebelumnya, pemerintah memastikan obat antidotum fomepizole ini diberikan secara gratis kepada pasien gagal ginjal akut anak.

Sebagai informasi, kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal mencapai 269 kasus per tanggal 26 Oktober 2022. Jumlah tersebut meningkat dari total 245 kasus yang dilaporkan Kemenkes pada Minggu (23/10/2022).

Kasus tersebut ditemukan di 27 provinsi. Dengan kasus terbanyak di DKI Jakarta dengan 57 kasus, diikuti oleh Jawa Barat dengan 36 kasus, Aceh 30 kasus, Jawa Timur 25 kasus, dan Sumatera Barat 19 kasus.

Dari 269 kasus, angka kematiannya mencapai 157 anak. Jumlah itu meningkat dari yang sebelumnya dilaporkan mencapai 143 anak.

Baca juga: Komisi IX DPR Minta Kemenkes Buat Layanan Pengaduan dan Pelaporan Gagal Ginjal Akut

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jokowi Diminta Segera Siapkan Pengganti Panglima TNI

Jokowi Diminta Segera Siapkan Pengganti Panglima TNI

Nasional
Prabowo Disebut Minta Bantuan SBY untuk Menangkan Jawa Timur

Prabowo Disebut Minta Bantuan SBY untuk Menangkan Jawa Timur

Nasional
Soal Peluang Duet Ganjar-Prabowo, Hasto: Posisinya Ganjar Capres

Soal Peluang Duet Ganjar-Prabowo, Hasto: Posisinya Ganjar Capres

Nasional
Istana Presiden di IKN Akan Punya Lapangan Seluas Dua Kali Istana Merdeka

Istana Presiden di IKN Akan Punya Lapangan Seluas Dua Kali Istana Merdeka

Nasional
Meski Sudah Mendukung Prabowo, Demokrat Tak Tutup Rencana Pertemuan SBY-Megawati

Meski Sudah Mendukung Prabowo, Demokrat Tak Tutup Rencana Pertemuan SBY-Megawati

Nasional
Heru Budi Sebut RUU DKJ Rampung pada Desember

Heru Budi Sebut RUU DKJ Rampung pada Desember

Nasional
Kababinkum Sebut Gugat Aturan Usia Pensiun TNI untuk Uji Hak Konstitusionalnya

Kababinkum Sebut Gugat Aturan Usia Pensiun TNI untuk Uji Hak Konstitusionalnya

Nasional
Sadar Jumlah Parpol Pendukung Ganjar Sedikit, Sekjen PDI-P: Spirit Kami Besar

Sadar Jumlah Parpol Pendukung Ganjar Sedikit, Sekjen PDI-P: Spirit Kami Besar

Nasional
Sesuai Arahan Jokowi, Kemenkominfo Tingkatkan Upaya Pemberantasan Konten Judi Online

Sesuai Arahan Jokowi, Kemenkominfo Tingkatkan Upaya Pemberantasan Konten Judi Online

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Prabowo Intelektual Kesepian, Butuh Partner Diskusi

Budiman Sudjatmiko: Prabowo Intelektual Kesepian, Butuh Partner Diskusi

Nasional
Budiman Sudjatmiko Akan Jadi Oposisi Prabowo jika Usulannya Tak Dipenuhi

Budiman Sudjatmiko Akan Jadi Oposisi Prabowo jika Usulannya Tak Dipenuhi

Nasional
Ketua KPU Sebut Tak Punya Niat Bohongi Publik soal Aturan Keterwakilan Perempuan

Ketua KPU Sebut Tak Punya Niat Bohongi Publik soal Aturan Keterwakilan Perempuan

Nasional
Pimpinan KPU Dinilai Keliru soal Ubah Aturan Keterwakilan Perempuan di Parlemen

Pimpinan KPU Dinilai Keliru soal Ubah Aturan Keterwakilan Perempuan di Parlemen

Nasional
Jokowi 'Ground Breaking' RS Abdi Waluyo Nusantara di IKN, Fokus pada 'Sport Medicine'

Jokowi "Ground Breaking" RS Abdi Waluyo Nusantara di IKN, Fokus pada "Sport Medicine"

Nasional
Dukung Target NZE, Pertamina Kembangkan Pusat Riset Energi Berkelanjutan di IKN

Dukung Target NZE, Pertamina Kembangkan Pusat Riset Energi Berkelanjutan di IKN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com