Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Kerukunan dan Persatuan Harus Dirawat, Jangan Sampai Terpecah Belah

Kompas.com - 22/09/2022, 15:55 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan, kerukunan dan persatuan di antara bangsa Indonesia yang beragam harus terus dirawat supaya tidak menimbulkan konflik di tengah masyarakat.

Hal ini disampaikan Ma'ruf saat menghadiri peringatan kelahiran Nabi Agung Kongzi ke-2573 di Pontianak, Kamis (22/9/2022).

"Dengan pesatnya kemajuan teknologi, dunia berubah secara cepat, masa depan semakin sulit kita predieksi, ancaman berevolusi menjadi nontradisional. Maka kerukunan dan persatuan dalam keberagaman harus terus kita rawat jangan sampai terpecah belah," kata Ma'ruf, Kamis.

Baca juga: Dugaan Kakak Asuh Ferdy Sambo di Kasus Brigadir J, Polri: Belum Terinformasi

Dia menuturkan, beberapa studi menyebutkan bahwa keberagaman adalah tantangan untuk mewujudkan demokrasi dan dapat memperberat tantangan saat negara menghadapi krisis.

Namun, menurut Ma'ruf, sejarah telah menujukkan bahwa keberagaman bangsa Indonesia adalah sebuah kekayaan dan anugerah yang membawa banyak kebaikan.

Ia mencontohkan, pada pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia justru bersolidaritas dengan memberikan donasi di mana 8 dari 10 orang Indonesia tetap berdonasi meski diterpa krisis.

Baca juga: Jet Pribadi yang Diduga Dipakai Brigjen Hendra Disebut Milik Bandar Judi, Terdaftar di San Marino

"Keberhasilan bangsa kita mengelola keberagaman sehingga menjadi pondasi yang solid bagi toleransi kerja sama dan kerukunan masy telah mendapat apresiasi dan pengakuan dari negara-negara lain," kata Ma'ruf.

Kendati demikian, Ma'ruf menegaskan hal itu bukan berarti tugas sudah selesai.

Ia mengatakan, bangsa Indonesia kini harus bekerja untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan dengan berpijak pada perdamaian dan stabilitas.

"Maka saya tidak jemu-jemu mengingatkan bahwa tugas kita adalah merawat harmoni dan persaudaraan adalah tugas kita bersama," kata dia.

"Kita tidak boleh lengah terhadap potensi-potensi konflik yang pasti hanya akan membawa kerugian dan kemunduran," ujar mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com