Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAL Perintahkan Temuan Satwa Liar Papua di KRI Teluk Lada Diusut

Kompas.com - 12/09/2022, 17:30 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono memerintahkan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) mengusut temuan satwa liar dari Papua di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Lada-521 beberapa waktu lalu.

Yudo mengungkapkan, setidaknya ada 30 jenis burung yang tergolong satwa liar ditemukan di KRI Teluk Lada-521.

“Ya sudah, sudah ada laporan ke saya. Saya perintahkan Puspomal untuk melaksanakan pemeriksaan dan pengusutan tentang itu,” kata Yudo selepas memimpin upacara HUT ke-77 TNI AL di Kompleks Satuan Koarmada I, Pondok Dayung, Jakarta Utara, Senin (12/9/2022).

Baca juga: Digadang-gadang Jadi Panglima TNI, KSAL: Tak Bisa Berandai dan Menduga-duga

Berdasarkan laporan yang ia terima, KRI Teluk Lada-521 membawa 30 ekor burung satwa liar dari Sorong, Papua Barat menuju Surabaya, Jawa Timur.

Selanjutnya, Polisi Militer Komando Armada II menyita puluhan ekor burung tersebut ketika kapal berada di Surabaya.

Atas temuan ini, Yudo meminta agar segera dilakukan pengusutan untuk mengetahui latar belakang keberadaan satwa liar di KRI Teluk Lada-521.

“Makanya ini dalam pemeriksaan dan pengusutan apakah itu mafia penyelundupan burung atau sekadar ABK yang membeli untuk ya biasanya kan pulang bawa kenang-kenangan, padahal itu dilarang sebenarnya,” kata Yudo.

Dalam pemeriksaan dan pengusutan ini, Yudo juga meminta agar komandan kapal dimintai keterangan.

“Tentunya dia harus bertanggung jawab membawa burung langka dari Papua yang dilindungi undang-undang,” ujar dia.

Baca juga: Puji Angkatan Laut di Hadapan KSAL, Panglima Singgung soal Keberlanjutan Kepemimpinan

Dikutip dari Kompas.id, Polisi Militer Koarmada II menyita satwa liar dari Papua di KRI Teluk Lada-521, Rabu (31/8/2022).

Informasi keberadaan sejumlah satwa liar dari Papua itu terkonfirmasi pada Sabtu (3/9/2022).

Kompas kemudian mendatangi Markas Polisi Militer Koarmada II dan mendapati satwa liar yang kebanyakan jenis burung berada di sangkar besi dan tengah dicek oleh tim polisi militer setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com