JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai, hasil riset Bloomberg yang menunjukkan Indonesia punya potensi mengalami resesi meski relatif kecil, merupakan hal yang patut disyukuri.
Moeldoko mengeklaim, di tengah kondisi ekonomi global yang sedang tidak baik-baik saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.
Baca juga: Bahlil: Jangan Percaya Informasi Indonesia Bakal Resesi seperti Sri Lanka
"Kita masih, alhamdulillah pada risiko 3 persen," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (25/7/2022).
Menurut Moeldoko, tingkat inflasi di Indonesia juga relatif kecil dibandingkan negara-negara lain.
Ia mengeklaim, pemerintah pun berusaha untuk menekan harga sejumlah komoditas yang dikeluhkan naik oleh masyarakat.
"Di antaranya harga minyak kemarin yang masih tidak stabil dan alhamdulillah sekarang sudah menuju stabil," ujar Moeldoko.
Mantan panglima TNI itu pun meminta masyarakat untuk memahami bahwa kondisi ekonomi yang tidak baik bukan hanya dialami Indonesia, tetapi juga terjadi di tingkat global.
Baca juga: Probabilitas Indonesia Masuk Krisis 3 Persen, Ini Kata Sri Mulyani
"Itu pandangan dari kami bahwa kita juga harus melihat kondisi ekonomi global saat ini seperti apa," kata Moeldoko.
Bloomberg belum lama ini merilis hasil survei yang menunjukkan probabilitas Indonesia mengalami resesi ada di angka 3 persen.
Sri Lanka dianggap negara yang paling berisiko mengalami resesi dengan probabilitas mencapai 85 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.