Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Politisi Demokrat dan Nasdem Sebut Akan Berjuang Bersama pada Pemilu 2024...

Kompas.com - 20/07/2022, 22:26 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Demokrat dan Partai Nasdem terlihat mesra dalam diskusi virtual yang digelar Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) pada Rabu (20/7/2022).

Hal itu terjadi ketika Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dan Ketua DPW Nasdem Jawa Barat Saan Mustopa saling bertegur sapa memulai obrolan diskusi.

Awalnya, Herzaky memuji Saan sebagai tokoh senior dalam politik. Apalagi, Saan pernah menjadi kader Demokrat.

Baca juga: Wacana Duet Anies-AHY Dinilai Jadi Kekuatan Nasdem-Demokrat, PKS dan PPP Berpeluang Gabung

Setelah menyapa itu, tiba-tiba, Herzaky mengatakan harapannya agar dia dan Saan bisa bersama-sama pada Pemilu 2024.

"Ada Bang Saan, nah beliau juga senior nih dulu pernah di Demokrat. Semoga kita bisa bergandengan tangan bersama nih menuju 2024 nanti," kata Herzaky dalam diskusi virtual, Rabu.

Saan pun mengiyakan pernyataan Herzaky bahwa mereka pernah bersama di Partai Demokrat.

"Iya mas Herzaky, kita pernah bareng," jawab Saan.

Setelah itu, Herzaky kembali menyatakan harapannya agar bisa bersama Saan kembali berjuang bersama pada Pemilu 2024. Namun, dia menegaskan bahwa hal tersebut bukan berarti Saan akan kembali ke Demokrat.

Baca juga: Jika Dukung Anies-AHY, Nasdem Dinilai Akan Untung

"Insya Allah di 2024 bareng juga nanti meskipun berbeda partai ya," tanya Herzaky.

Menjawab hal itu, Saan yang juga wakil ketua Komisi II DPR pun menyanggupi Herzaky dan mengatakan akan berjuang bersama pada Pemilu 2024.

Selain itu, Saan berharap partainya akan mengusung sosok yang sama dengan Demokrat pada Pilpres 2024.

"Bareng kita, mengusung yang sama," ujar Saan.

"Insya Allah Insya Allah," jawab Herzaky.

Baca juga: Survei Indopol: Simulasi 4 Poros pada Pilpres 2024, Duet Anies-AHY Tempati Posisi Teratas

Diketahui, belakangan ini wacana pasangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mencuat. Bahkan, hasil survei sejumlah lembaga menyatakan, pasangan ini berada di urutan teratas.

Partai Demokrat menanggapi serius wacana duet tersebut. Herzaky sebelumnya menyatakan, Demokrat akan melaksanakan survei secara internal terkait wacana duet tersebut.

"Dan terus mencermati hasil berbagai lembaga survei lainnya, termasuk yang menempatkan duet Anies-AHY sebagai pasangan capres-cawapres yang memiliki elektabilitas tertinggi dan berpotensi memenangkan Pilpres 2024," kata Herzaky dalam keterangannya, Selasa (19/7/2022).

Baca juga: Demokrat Nilai Anies-AHY Pasangan Ideal, Saling Melengkapi untuk Pilpres 2024

Adapun Anies, merupakan salah satu nama yang muncul dalam penjaringan calon presiden yang dilakukan Partai Nasdem.

Hasil Rapat Kerja Nasional Partai Nasdem memunculkan tiga nama untuk dijadikan calon presiden.

Selain Anies, ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com