Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dwi Putro
Wiraswasta

Pegiat Ekonomi Kreatif, Founder deltaindie.com,

Kemana Arah Filantropi Indonesia Pasca-Kasus ACT?

Kompas.com - 10/07/2022, 12:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Namun, sejumlah organisasi filantropi global tersebut sudah sejak awal mendeklarasikan angka tersebut dan diinfokan pada para calon donatur.

Sehingga para donatur dapat memahami adanya kebutuhan operasional. Jika calon donatur tidak keberatan dengan besaran potongan tersebut, mereka tetap bisa berdonasi. Sebaliknya, jika tidak sepakat, dipersilahkan mundur.

Karena bagaimanapun juga aktivitas filantropi merupakan sebuah gaya hidup tersendiri. Maka tugas pemerintah selaku regulator dan masyarakat adalah bersama mengawasi agar pengelolaan dana donasi tetap sesuai jalur dan tidak disalahgunakan secara sepihak.

Babak baru Filantropi di Indonesia

Kasus ACT boleh dibilang menjadi pemantik atau pemecah akan profesionalitas lembaga filantropi. Publik tentu tidak akan sama lagi dalam melihat aktivitas penggalangan dana publik oleh lembaga filantropi.

Kita sama-sama tahu bahwa ACT mampu menggalang dana dalam jumlah besar, diaudit oleh auditor eksternal juga, maka jangan salahkan publik jika kepercayaan mereka susah pulih melihat fakta terkini.

Perlu inovasi atau semacam aktivitas pembeda oleh lembaga filantropi lain agar kepercayaan penggalangan dana publik tetap terjaga.

Perlu revisi undang-undang dan perlu skema pengawasan baru agar aktivitas filantropi tidak pudar.

Kita meyakini bahwa kehadiran lembaga sosial nonpemerintah atau yang biasa dikenal sebagai sektor ketiga atau civil society terbukti ampuh dalam menambal kekosongan program pemerintah di masyarakat.

Masih banyak yang memerlukan bantuan dan invovasi dari lembaga lembaga sosial. Kita hanya perlu memperketat skema pengawasan agar penyimpangan tidak terjadi dalam skala akut.

Kita meyakini masih banyak lembaga yang tetap menjaga profesionalitas pengelolaan dana, menerapkan prinsip kehati-hatian, memiliki standar moral dan etik yang ketat.

Kepercayaan publik adalah basis utama sektor filantropi. Kejadian ini semoga tidak terulang lagi di kemudian hari.

Pemerintah dan lembaga filantropi bisa mendorong iklim sektor filantropi dan nirlaba ini agar tetap terjaga.

Salah satunya bisa saja menjalankan skema tax credit untuk para pelaku donasi. Untuk saat ini memang sudah berlaku skema donasi zakat sebagai pengurang pajak bruto atau yang dikenal sebagai tax deductible.

Beberapa riset yang sempat dibahas di web resmi Kementerian Keuangan mengindikasikan tax credit menawarkan beberapa kelebihan dibandingkan tax deductable.

Diharapkan makin banyak masyarakat Muslim yang tergerak untuk memanfaatkan insentif pajak tersebut.

Realisasi penerimaan pajak juga diperkirakan meningkat karena dapat memproyeksikan penghasilan riil dari masyarakat.

Apabila tax credit diberlakukan, maka pencatatan dan pelaporannya harus menjadi bagian dari APBN.

Kasus ACT bukanlah akhir dari sektor filantropi, justru menjadi babak baru dari sektor filantropi di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com