Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Pemakaman Tjahjo Kumolo, Surya Paloh Mengaku Kehilangan Sosok Adik

Kompas.com - 01/07/2022, 17:51 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku amat kehilangan sosok Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo.

Paloh mengaku telah mengenal baik mendiang sejak muda, sejak Tjahjo masih berkarier di Partai Golkar.

"Sebagai adik, dia orang baik ya. Banyak hal yang selalu didiskusikan, menempatkan saya sebagai kakaknya, bukan sekadar perkenalan biasa, cukup lama dari muda," kata Paloh di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jumat (1/7/2022) .

"Kehilangan seorang adik, yang sudah dikenal puluhan tahun, persahabatan yang terjaga, dan hari ini dia telah berpulang," ujarnya.

Baca juga: Tjahjo Kumolo Meninggal, Pegawai Kemenpan RB Kehilangan Seorang Bapak

Paloh mengaku terakhir berkontak dengan Tjahjo ketika menghadiri pernikahan adik Presiden Joko Widodo.

"Itu terakhir," ucapnya.

Ia mengaku terkejut dengan kabar berpulangnya Tjahjo.

"Bahkan kemarin kondisi lebih baik, saya sudah gembira juga," tutupnya.

Jenazah Tjahjo telah tiba di TMP Kalibata sekira pukul 17.08 WIB untuk dimakamkan secara militer.

Sebelum dimakamkan, jenazah Tjahjo disemayamkan di rumah dinas menteri, kompleks Widya Chandra.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenang Menpan-RB Tjahjo Kumolo...

Kemudian jenazahnya dishalatkan di masjid Quba yang berada di kantor Kemenpan-RB.

Tjahjo meninggal di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat sekitar pukul 11.10 WIB.

Tjahjo dirawat di rumah sakit sejak 20 Juni 2022. Belum diketahui pasti sakit yang diderita Tjahjo.

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terus memantau kondisi Tjahjo. Presiden Joko Widodo juga turut membesuk Tjahjo tak lama setelah Tjahjo dibawa ke rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com